Muncul Fakta Baru Kematian Bocah Korban Pertama Dugaan Ritual Pesugihan di Gowa

Senin, 13 September 2021 - 12:46 WIB
loading...
Muncul Fakta Baru Kematian Bocah Korban Pertama Dugaan Ritual Pesugihan di Gowa
Petugas dan warga mendatangi lokasi makam Dandi Saputra yang diduga korban pertama ritual pesugihan kedua orang tuanya di Goa, Sulawesi Selatan.Foto/Bugma
A A A
GOA - Teka teki kematian kakak AP, Dandi Saputra yang diduga korban pertama ritual pesugihan kedua orang tuanya di Gowa, Sulawesi Selatan, memunculkan fakta baru. Serda Murdani, Babinsa Kodim Goa membeberkan adanya dugaan penganiayaan setelah melihat jasad Dandi Saputra penuh luka lebam saat disemayamkan pada 31 Agustus lalu.

Saat berziarah ke makam Dandi, Babinsa yang bertugas di Kelurahan Gantarang, kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa membeberkan kondisi jasad kakak AP yang menjadi korban pertama dugaan pesugihan orang tuanya.

Baca juga: Matanya Dicongkel Orang Tua Pencari Pesugihan dan Penganut Ilmu Hitam, Bocah di Gowa Membaik

Pihak keluarga pun masih penasaran dan menyimpan tanda tanya besar terhadap kejadian Dandi saputra, kendati sudah dua pekan jasadnya dimakamkan.

"Saat melihat jasadnya disemayamkan di rumah dua, kondisi wajah korban hitam dan lebam seperti korban penganiayaan," katanya, Senin (13/9/2021). Dia sempat bertanya kepada kedua orang tuanya, namun disebutkan jika Dandi sebelumnya mengamuk dan menggigit tangan ibunya.

Hingga kini, polisi masih terus menggali informasi soal tewasnya Dandi saputra yang diduga dianiaya kedua orang tuanya.

Baca juga: Asyik Pesta Miras, Anggota Geng Motor di Jambi Tak Berdaya Digerebek Warga

Diketahui, polisi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus penganiayaan sadis terhadap gadis berusia enam tahun, berinisial AP, yakni paman dan korban. Sedangkan kedua orang tua korban masih menjalani tes kejiwaan di rumah sakit.

Selain itu, menurut Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol. E Zulpan, penyidik juga akan menelusuri ilmu aliran sesat pesugihan yang dipelajari oleh orang tua korban. "Kami sangat prihatin dengan kasus penganiayaan yang dialami oleh bocah perempuan berusia enam tahun, hanya karena ritual mencari pesugihan," tuturnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0963 seconds (0.1#10.140)