Kelihaian Gajah Mada Taklukan 2 Kerajaan Besar, Samudera Pasai dan Sunda
loading...
A
A
A
Ambisi Dalam Perang Bubat
Posisi Kerajaan Sunda cukup unik bagi Majapahit. Sunda merupakan kerajaan sendiri, bebas merdeka, namun dalam pulau yang sama dengan Majapahit yakni, Jawadwipa.
Selain itu, tidak ada alasan untuk memerangi Kerajaan Sunda karena kedua kerajaan selama ini berhubungan cukup baik. Ditambah pernyataan dalam prasasti raja Sri Jayabhupati apada abad 11 ditemukan di Sukabumi.
Ada tafsiran mirip gelaran dengan Raja Airlangga, Jayabhuapti 'Haji ri Sunda' (Raja Sunda) sebenarnya masih ada hubungan darah dengan raja-raja di wilayah Jatim pada massanya.
Jadi, raja-raja Jayabhupati masih berkerabat dengan para penguasa di Jatim pada jaman itu. Namun di mata Gajah Mada kedudukan Sunda yang merdeka mengganggu pembuktian sumpahnya.
Sketsa wajah Gajah Mada, didasari dari gambaran lama oleh M Yamin. Foto/Wikipedia
Tapi, Gajah Mada sadar tidak ada alasan untuk memusuhi Kerajaan Sunda. Apalagi, hubungan kedua kerajaan cukup baik. Hanya yang mengganjal hati Gajah Mada, Sunda tidak pernah mengakui kekuasaan Majapahit.
Sampai akhirnya momen itu datang, di mana rombongan Raja Sunda beserta pemaisurinya berangkat ke Majapahit untuk keperluan penikahan putrinya Dyah Pitaloka dengan Raja Majapahit Hayam Wuruk.
Kesempatan itu dilihat Gajah Mada peluang sekaligus sebagai kelemahan Raja Sunda yang mendatangi Majapahit untuk menyerahkan putrinya ke Majapahit.
Rencana pernikahan Dyah Pitaloka dengan Hayam Wuruk murni masalah asmara, hubungan antara laki dan perempuan, tidak ada nuansa poltik di dalamnya.
Posisi Kerajaan Sunda cukup unik bagi Majapahit. Sunda merupakan kerajaan sendiri, bebas merdeka, namun dalam pulau yang sama dengan Majapahit yakni, Jawadwipa.
Selain itu, tidak ada alasan untuk memerangi Kerajaan Sunda karena kedua kerajaan selama ini berhubungan cukup baik. Ditambah pernyataan dalam prasasti raja Sri Jayabhupati apada abad 11 ditemukan di Sukabumi.
Ada tafsiran mirip gelaran dengan Raja Airlangga, Jayabhuapti 'Haji ri Sunda' (Raja Sunda) sebenarnya masih ada hubungan darah dengan raja-raja di wilayah Jatim pada massanya.
Jadi, raja-raja Jayabhupati masih berkerabat dengan para penguasa di Jatim pada jaman itu. Namun di mata Gajah Mada kedudukan Sunda yang merdeka mengganggu pembuktian sumpahnya.
Sketsa wajah Gajah Mada, didasari dari gambaran lama oleh M Yamin. Foto/Wikipedia
Tapi, Gajah Mada sadar tidak ada alasan untuk memusuhi Kerajaan Sunda. Apalagi, hubungan kedua kerajaan cukup baik. Hanya yang mengganjal hati Gajah Mada, Sunda tidak pernah mengakui kekuasaan Majapahit.
Sampai akhirnya momen itu datang, di mana rombongan Raja Sunda beserta pemaisurinya berangkat ke Majapahit untuk keperluan penikahan putrinya Dyah Pitaloka dengan Raja Majapahit Hayam Wuruk.
Kesempatan itu dilihat Gajah Mada peluang sekaligus sebagai kelemahan Raja Sunda yang mendatangi Majapahit untuk menyerahkan putrinya ke Majapahit.
Rencana pernikahan Dyah Pitaloka dengan Hayam Wuruk murni masalah asmara, hubungan antara laki dan perempuan, tidak ada nuansa poltik di dalamnya.