Kebut Vaksinasi COVID-19 bagi Pelajar, Pemprov Jabar Gandeng Swasta
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat terus melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar seiring rencana dimulainya pembelajaran tatap muka ( PTM ) secara terbatas di berbagai daerah di Jabar .
Upaya percepatan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar dilakukan lewat kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti kegiatan vaksinasi massalbagi pelajar, termasuk masyarakat umumdi SMK Negeri 3 Bandung, Jalan Solontongan Nomor 10, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.
Kegiatan vaksinasi ini merupakan wujud kolaborasi antara pemerintah pusat lewat Kementerian Kesehatan, Pemprov Jawa Barat, TNI melalui Landasan Udara (Lanud) Sulaiman, serta CIMB Niaga Finance sebagai pihak swasta yang menyediakan1.000 dosis vaksin dengan sasaran target pelajar danmasyarakat umum dengan rentang usia minimal 16 tahun hingga lansia.
"Hari ini saya mengapresiasi banyak pihak, karena kolaborasi muncul seperti yang dilakukan di SMK Negeri 3 Bandung. Ini menunjukan kolaborasi yang kita butuhkan," tuturWakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi COVID-19 Jabar, Atalia Praratya Ridwan Kamil saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal tersebut.
Atalia berharap, kegiatan vaksinasi massal ini menjadi inspirasi bagi pihak swasta lainnya untuk melakukan kolaborasi. Apalagi, saat ini, pemerintah sedang berpacu dengan waktu untuk mengejar target program vaksinasi."Saya berharap ini menjadi inspirasi bagi semua pihak bahwa vaksinasi bisa dilakukan dengan lebih luas lagi dan lebih menjangkau lagi dengan cara-cara kolaboratif," ucapnya.
Atalia juga mengatakan, Pemprov Jabarsaat ini tengah mengejar target 424.000 suntikan vaksin per harinya. Sehingga, kekebalan komunal atau herd immunity di Jabar diharapkan terbentuk akhir tahun nanti.
"Pemerintah saja tidak cukup, tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan karena tadi bayangkan satu hari 424.000 vaksin yang harus dilakukan tidak bisa sendirian. Tenaga kesehatan kita terbatas dan sebagainya, maka perlu kolaborasi seperti ini," jelas Atalia.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jabar yang juga Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Jabar, Dedi Supandi mengatakan, vaksinasi merupakan salah satu fokus dari Pemprov Jabar saat ini, termasuk vaksinasi bagi para pelajar. Untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi ini, Pemprov Jabar melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
"Hari ini tugas pemerintah itu tiga, pertama penanganan COVID, kedua percepatan vaksinasi, yang ketiga adalah pemulihan ekonomi nasional. Jadi tiga-tiganya ini harus berjalan, makanya kolaborasi merupakan bagian dalam rangka mendukung percepatan vaksinasi," kata Dedi.
Dedi menambahkan, ada beberapa kolaborasi yang akan dilakukan oleh Pemprov Jabar, mulai dari kolaborasi dengan pihak perbankan, pelaku industri, pengelola mal, hingga sekolah-sekolah dengan menyiapkan sentra vaksinasi."Vaksinasi khusus bagi pelajar juga dalam rangka mendukung pelaksanan PTM," katanya.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Rustiawan Suherman mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah mempercepat program vaksinasi COVID-19, khususnya di Kota Bandung.
"Sekarang kita upayakan untuk mempercepat vaksinasi kepada pelajar karena mereka akan menggelar PTM, maka harus ada pemberian vaksin untuk meminimalisir penularan virus," katanya.
Dia pun berharap agar para pelaku usaha lainnya bisa ikut serta mendukung program vaksinasi. Sehingga, pandemi dapat segera berakhir dan ekonomi kembali pulih.
"Herd immunity bukan hanya tanggung jawab pemerintah, swasta pun harus ikutbertanggung jawab salah satu caranya kita berkolaborasi.Mudah-mudahan ini bisa memotivasi pihak swasta lainnya untuk sama-sama mempercepat program vaksinasi yang akan berdampak pada pemulihan ekonomi," katanya.
Sementara itu, salah satu siswa kelas XII SMK Negeri 3 Bandung, Bintang mengaku bersyukur karena bisa mengikuti kegiatan vaksinasi masaal ini. Terlebih, dirinya sudah sangat ingin kembali belajar di sekolah dan bertemu teman-temannya.
"Ini kan persiapan PTM, sudah kangen belajar di kelas, kangen sama teman-teman juga. Selama ini lewat Zoom doang belajarnya," ungkap Bintang yang mengaku baru mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama itu.
Bintang juga mengaku kesulitan untuk melaksanakan PJJ atau sekolah online, terutama untuk memenuhi kebutuhan kuota internet. Selain itu, sekolah lewat Zoom meeting atau Google Meet menurutnya sulit dipahami dibandingkan dengan sekolah di kelas. "Makanya, mudah-mudahan PTM dapat segera dimulai dan lancar," katanya.
Upaya percepatan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar dilakukan lewat kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti kegiatan vaksinasi massalbagi pelajar, termasuk masyarakat umumdi SMK Negeri 3 Bandung, Jalan Solontongan Nomor 10, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.
Kegiatan vaksinasi ini merupakan wujud kolaborasi antara pemerintah pusat lewat Kementerian Kesehatan, Pemprov Jawa Barat, TNI melalui Landasan Udara (Lanud) Sulaiman, serta CIMB Niaga Finance sebagai pihak swasta yang menyediakan1.000 dosis vaksin dengan sasaran target pelajar danmasyarakat umum dengan rentang usia minimal 16 tahun hingga lansia.
"Hari ini saya mengapresiasi banyak pihak, karena kolaborasi muncul seperti yang dilakukan di SMK Negeri 3 Bandung. Ini menunjukan kolaborasi yang kita butuhkan," tuturWakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi COVID-19 Jabar, Atalia Praratya Ridwan Kamil saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal tersebut.
Atalia berharap, kegiatan vaksinasi massal ini menjadi inspirasi bagi pihak swasta lainnya untuk melakukan kolaborasi. Apalagi, saat ini, pemerintah sedang berpacu dengan waktu untuk mengejar target program vaksinasi."Saya berharap ini menjadi inspirasi bagi semua pihak bahwa vaksinasi bisa dilakukan dengan lebih luas lagi dan lebih menjangkau lagi dengan cara-cara kolaboratif," ucapnya.
Atalia juga mengatakan, Pemprov Jabarsaat ini tengah mengejar target 424.000 suntikan vaksin per harinya. Sehingga, kekebalan komunal atau herd immunity di Jabar diharapkan terbentuk akhir tahun nanti.
"Pemerintah saja tidak cukup, tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan karena tadi bayangkan satu hari 424.000 vaksin yang harus dilakukan tidak bisa sendirian. Tenaga kesehatan kita terbatas dan sebagainya, maka perlu kolaborasi seperti ini," jelas Atalia.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jabar yang juga Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Jabar, Dedi Supandi mengatakan, vaksinasi merupakan salah satu fokus dari Pemprov Jabar saat ini, termasuk vaksinasi bagi para pelajar. Untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi ini, Pemprov Jabar melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
"Hari ini tugas pemerintah itu tiga, pertama penanganan COVID, kedua percepatan vaksinasi, yang ketiga adalah pemulihan ekonomi nasional. Jadi tiga-tiganya ini harus berjalan, makanya kolaborasi merupakan bagian dalam rangka mendukung percepatan vaksinasi," kata Dedi.
Dedi menambahkan, ada beberapa kolaborasi yang akan dilakukan oleh Pemprov Jabar, mulai dari kolaborasi dengan pihak perbankan, pelaku industri, pengelola mal, hingga sekolah-sekolah dengan menyiapkan sentra vaksinasi."Vaksinasi khusus bagi pelajar juga dalam rangka mendukung pelaksanan PTM," katanya.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Rustiawan Suherman mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah mempercepat program vaksinasi COVID-19, khususnya di Kota Bandung.
"Sekarang kita upayakan untuk mempercepat vaksinasi kepada pelajar karena mereka akan menggelar PTM, maka harus ada pemberian vaksin untuk meminimalisir penularan virus," katanya.
Dia pun berharap agar para pelaku usaha lainnya bisa ikut serta mendukung program vaksinasi. Sehingga, pandemi dapat segera berakhir dan ekonomi kembali pulih.
"Herd immunity bukan hanya tanggung jawab pemerintah, swasta pun harus ikutbertanggung jawab salah satu caranya kita berkolaborasi.Mudah-mudahan ini bisa memotivasi pihak swasta lainnya untuk sama-sama mempercepat program vaksinasi yang akan berdampak pada pemulihan ekonomi," katanya.
Sementara itu, salah satu siswa kelas XII SMK Negeri 3 Bandung, Bintang mengaku bersyukur karena bisa mengikuti kegiatan vaksinasi masaal ini. Terlebih, dirinya sudah sangat ingin kembali belajar di sekolah dan bertemu teman-temannya.
"Ini kan persiapan PTM, sudah kangen belajar di kelas, kangen sama teman-teman juga. Selama ini lewat Zoom doang belajarnya," ungkap Bintang yang mengaku baru mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama itu.
Bintang juga mengaku kesulitan untuk melaksanakan PJJ atau sekolah online, terutama untuk memenuhi kebutuhan kuota internet. Selain itu, sekolah lewat Zoom meeting atau Google Meet menurutnya sulit dipahami dibandingkan dengan sekolah di kelas. "Makanya, mudah-mudahan PTM dapat segera dimulai dan lancar," katanya.
(nic)