Siasat Gajah Mada Menaklukkan Kebo Iwa, Patih Kerajaan Bali yang Ditakuti Majapahit
loading...
A
A
A
Padahal, secara hierarki Kerajaan Bali Aga harusnya tunduk pada Majapahit lantaran Kerajaan Majapahit sudah menaklukkan Kerajaan Daha.
Gajah Mada yang ikut dalam rapat tersebut sempat menyampaikan ungkapannya terkait kemasyuran Kerajaan Bali Aga.
Melalui seorang pendeta istana (Pendeta Purohita) yang bernama Danghyang Asmaranata, Gajah Mada juga membicarakan kesaktian Kebo Iwa, salah satu pentolan punggawa Kerajaan Bali Aga.
Menurut Gajah Mada, selama Kebo Iwa masih di Bali, Majapahit akan kesulitan menghadapi Kerajaan Bali Aga secara terbuka.
Dalam rapat tersebut diaturlah strategi sedemikan rupa untuk menaklukkan Kerajaan Bali Aga.Raja Majapahit akhirnya memutuskan, sebelum Gajah Mada melakukan penyerangan ke Bali, Kebo Iwa sebagai orang yang kuat dan sakti di Bali harus disingkirkan terlebih dahulu.
Ratu Majapahit Putri Tribhuwana Tunggadewi lalu mengutus Gajah Mada ke Bali untuk membawa surat yang isinya seakan-akan Ratu Majapahit menginginkan persahabatan dengan Raja Bali Aga.
Selain itu, kedatangan Gajah Mada ke Bali merupakan strategi untuk melihat dari dekat kekuatan prajurit Kerajaan Bali Aga.
Keberangkatan Gajah Mada ke Bali sengaja dibuat tidak terlihat mencolok. Dia hanya ditemani beberapa orang penting sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.
Gajah Mada bersama rombongan kecilnya berangkat menggunakan perahu layar, naik dari Pelabuhan Pantai Bubat, menyelusuri Pantai Kerajaan Pejarakan.
Terus ke Pelabuhan Purancak sampai ke tepi Pantai Jembrana. Dari sana rombongan Gajah Mada melanjutkan perjalanan hingga tiba di Pantai Gumicik, lalu terus melalui jalan darat.
Gajah Mada yang ikut dalam rapat tersebut sempat menyampaikan ungkapannya terkait kemasyuran Kerajaan Bali Aga.
Melalui seorang pendeta istana (Pendeta Purohita) yang bernama Danghyang Asmaranata, Gajah Mada juga membicarakan kesaktian Kebo Iwa, salah satu pentolan punggawa Kerajaan Bali Aga.
Menurut Gajah Mada, selama Kebo Iwa masih di Bali, Majapahit akan kesulitan menghadapi Kerajaan Bali Aga secara terbuka.
Dalam rapat tersebut diaturlah strategi sedemikan rupa untuk menaklukkan Kerajaan Bali Aga.Raja Majapahit akhirnya memutuskan, sebelum Gajah Mada melakukan penyerangan ke Bali, Kebo Iwa sebagai orang yang kuat dan sakti di Bali harus disingkirkan terlebih dahulu.
Ratu Majapahit Putri Tribhuwana Tunggadewi lalu mengutus Gajah Mada ke Bali untuk membawa surat yang isinya seakan-akan Ratu Majapahit menginginkan persahabatan dengan Raja Bali Aga.
Selain itu, kedatangan Gajah Mada ke Bali merupakan strategi untuk melihat dari dekat kekuatan prajurit Kerajaan Bali Aga.
Keberangkatan Gajah Mada ke Bali sengaja dibuat tidak terlihat mencolok. Dia hanya ditemani beberapa orang penting sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.
Gajah Mada bersama rombongan kecilnya berangkat menggunakan perahu layar, naik dari Pelabuhan Pantai Bubat, menyelusuri Pantai Kerajaan Pejarakan.
Terus ke Pelabuhan Purancak sampai ke tepi Pantai Jembrana. Dari sana rombongan Gajah Mada melanjutkan perjalanan hingga tiba di Pantai Gumicik, lalu terus melalui jalan darat.