Permintaan Bekerja di Jepang Tinggi, Pemkot Cimahi Fasilitasi Pelatihan Bahasa

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 08:01 WIB
loading...
Permintaan Bekerja di Jepang Tinggi, Pemkot Cimahi Fasilitasi Pelatihan Bahasa
Pemkot Cimahi berupaya memfasilitasi warganya yang ingin meniti karir peluang bekerja di Jepang dengan pelatihan bahasa selama empat bulan sebelum mereka diberangkatkan. Dok/MPI
A A A
CIMAHI - Pemkot Cimahi memberikan pelatihan kepada 100 orang selama empat bulan sebagai pembekalan mereka sebelum diberangkatkan bekerja ke Jepang.

Pasalnya peluang untuk bekerja di Jepang cukup tinggi, sehingga menjadi salah satu alternatif bagi warga Cimahi untuk mencari kesempatan berkarir.

Kepala Seksi Pelatihan dan Produktifitas, Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi, Sodikin mengatakan, peluang kerja di Jepang cukup terbuka lebar. Mulai dari menjadi pekerja di sektor pertanian, industri, hingga kesehatan yang bisa dimanfaatkan warga Kota Cimahi.

"Ada sekitar 75-an macam peluang pekerjaan. Paling banyak tenaga kesehatan, makanan, pertanian, industri juga ada," sebutnya, Kamis (12/8/2021).

Dirinya menyampaikan, sebagai bentuk fasilitas untuk mempermudah warga Kota Cimahi agar bisa bekerja di Jepang, pihaknya sudah memberikan pelatihan terhadap 100 orang selama empat bulan.

Mereka diberikan pelatihan dari mulai bahasa hingga kebiasaan di negeri Sakura. Sehingga dengan modal ilmu dan keterampilan yang sudah didapat selama pelatihan, akan mempermudah mereka ketika bekerja di Jepang.

"Pelatihan kini sudah beres, dan tinggal menunggu keberangkatan. Mereka diberikan bekal dari mulai bahasa sampai kebiasan di sana," sebutnya.

Renacananya, lanjut dia, dalam waktu dekat ada 10 orang hasil dari pelatihan yang akan mengikuti pra seleksi untuk dikirim ke Jepang. Prosesnya memang bertahap dikarenakan saat ini masih pandemi COVID-19 dan Jepang belum buka full, jadi sesuai dengan permintaan.Baca: Kesal Lama Menunggu Antrean Makanan, Oknum ASN Inspektorat Mengamuk di Warung Bubur.

Dirinya mengklaim, Jepang merupakan salah satu negara yang sangat menginginkan tenaga kerja asal Indonesia. Hanya saja untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Jepang harus melalui berbagai tahapan pelatihan, khususnya bahasa.

"Kita coba fasilitasi karena permintaan pekerja di Jepang termasuk Arab Saudi cukup banyak. Tinggal masyarakatnya mau atau tidak," pungkasnya. Baca Juga: Sebulan Lebih Ditutup, Masjid Agung Cimahi Kembali Buka dengan Prokes Ketat.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4003 seconds (0.1#10.140)