China Rilis Video Laboratorium Wuhan untuk Bantah Tuduhan Biang COVID-19

Selasa, 21 April 2020 - 11:31 WIB
loading...
China Rilis Video Laboratorium...
Para ilmuwan bekerja di sebuah laboratorium di Wuhan Insitutute of Virology, China. Foto/CCTV
A A A
WUHAN - Untuk menjawab tuduhan sebagai biang atau sumber persebaran virus Corona atau COVID-19, media pemerintah China merilis rekaman video langka yang menunjukkan para ilmuwan melakukan penelitian di sebuah laboratorium di Wuhan Institute of Virology (WIV). Video dirilis oleh media pemerintah China,CCTV, dan dilansir news.com.au, Selasa (21/4/2020).

WIV dilaporkan menyimpan lebih dari 1.500 jenis virus mematikan. Video dirilis ketika laboratorium itu dituduh sejumlah pejabat Amerika Serikat (AS) sebagai biang atau penyebab munculnya virus corona jenis baru, COVID-19.

Beberapa pihak, termasuk para pejabat AS, telah curiga virus corona baru bocor dari fasilitas tersebut. Sebab, laboratorium tersebut satu-satunya laboratorium yang dimiliki China untuk riset pathogen (P4) dengan level biosafety tertinggi.

Video itu memberikan gambaran sekilas tentang lembaga, dan menunjukkan virolog dengan alat pelindung seperti angkasawan yang bekerja di laboratorium P4 di kota Wuhan. Kota Wuhan di Provinsi Hubei adalah episentrum atau pusat wabah COVID-19 di China.

Laboratorium, yang bernilai sekitar USD41,8 juta ini berafiliasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan China dan secara resmi dibuka pada 2018. Dalam video yang dirilis, seorang peneliti bernama Zhang Huajun menunjukkan bagaimana dia dan rekannya mengenakan dua lapis pakaian pelindung dan melewati lima ruang kedap udara sebelum memasuki bagian inti laboratorium.

Zhang mengatakan laboratorium itu antibocor karena didesain sedemikian rupa sehingga udara hanya bisa mengalir ke laboratorium dari luar, bukan sebaliknya. Laboratorium ini dilaporkan memiliki tiga ruang pengujian, dua ruang penyimpanan hewan, satu bank virus dan ruang pembedahan hewan. Hingga 24 ilmuwan dapat bekerja di sana secara bersamaan.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington sedang menyelidiki apakah virus Corona pertama kali disilangkan ke manusia secara tidak sengaja selama percobaan dengan kelelawar di laboratorium.

China bersikeras bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menemukan bukti bahwa virus Corona buatan manusia, di mana wakil kepala laboratorium mengatakan “tidak mungkin” COVID-19 berasal dari sana.

Dalam wawancara dengan media pemerintah China akhir pekan lalu, Dr Yuan Zhiming; Wakil Kepala WIV, telah merespons tuduhan bahwa laboratorium di WIV sebagai biang keladi munculnya COVID-19. "Tidak mungkin virus ini datang dari kami," katanya kepada CGTN, media cabang CCTV berbahasa Inggris. "Saya tahu itu tidak mungkin," ujarnya.

Dia menolak klaim bahwa virus itu direkayasa atau dibuat. Menurutnya, klaim bahwa coronavirus buatan manusia akan berada di luar kecerdasan manusia. “Mereka tidak memiliki bukti atau pengetahuan. Ini sepenuhnya berdasarkan spekulasi," katanya.

Infeksi pertama coronavirus dikaitkan dengan pasar hewan di Wuhan. Para ahli percaya virus ini berasal dari kelelawar dan mungkin juga telah menyebar melalui hewan inang lainnya. (Baca juga; Pemprov Gelontorkan Rp7,9 Triliun untuk Dukung PSBB Bandung Raya Plus Sumedang )

Bantahan WIV soal tuduhan asal-usul virus itu muncul ketika pemerintah-pemerintah dunia memperdebatkan bagaimana dan kapan untuk meredakan penguncian wilayah yang membuat lebih dari setengah umat manusia—4,5 miliar orang—terkurung di rumah mereka dan melumpuhkan ekonomi global.

"Apakah itu kesalahan yang lepas kendali atau itu dilakukan dengan sengaja?," kata Trump pada akhir pekan lalu ketika mempertanyakan asal-usul penyakit yang sangat menular yang pertama kali muncul di Wuhan pada bulan Desember 2019. (Baca juga; Covid-19 di AS Sudah Tewaskan 42.094 Orang, Sehari 1.433 Nyawa )
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3006 seconds (0.1#10.140)