Tingkatkan Kualitas SDM, 13 Kepala Desa Dikirim Belajar ke China
loading...
A
A
A
BANTEN - Sebanyak 13 kepala desa (Kades) dari berbagai wilayah di Indonesia dikirim ke China. Di negara tersebut, mereka nantinya akan menimba ilmu dan menyerap pengalaman.
Langkah ini dilakukan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan tujuan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kepala desa yang berguna untuk pembangunan perdesaan berkelanjutan.
“Kami ingin membentuk image kepala desa agar berani keluar, melihat contoh nyata pembangunan infrastruktur, pertanian, serta sektor-sektor lain di China, yang nantinya bisa diterapkan di desa mereka,” ujar Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Paiman Raharjo dalam diskusi bertema "Satu Dekade Membangun Indonesia hingga Pelosok" Senin (7/10/2024).
Selain untuk menggenjot SDM, program ini juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan di tingkat pemerintahan desa. Ditambah, pengiriman kepala desa ke China, diharapkan mampu membuka wawasan baru serta menambah pengetahuan tentang pengelolaan desa maju dan modern.
"Pemilihan kepala desa yang dikirim ke desa ini dilakukan berdasarkan prestasi, potensi, dan kontribusi mereka di daerah masing-masing," katanya.
Selama tiga minggu di China sejak 8-29 September, para kepala desa mempelajari cara-cara pemerintah China membangun infrastruktur desa, mengembangkan sektor pertanian, serta mengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
“Selain untuk membangun mentalitas dan kreativitas, kami juga berharap pengalaman para kepala desa ini akan menambah wawasan dan keberanian untuk memimpin desa lebih baik lagi,” tambah Paiman.
Selain itu, Paiman mengatakan, 13 kepala desa yang dikirim ke China ini menjadi salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kualitas kepala desa, yang saat ini minimal harus berpendidikan SMA, dibandingkan sebelumnya yang hanya berpendidikan SMP.
Hal ini ditujukan untuk kemajuan desa-desa di Indonesia. “Kami berikan fasilitas kepada kepala desa untuk dikirim ke China agar selain kemajuan desa dari segi infrastruktur, ada juga penguatan SDM di desa,” ujar Paiman.
Langkah ini dilakukan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan tujuan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kepala desa yang berguna untuk pembangunan perdesaan berkelanjutan.
“Kami ingin membentuk image kepala desa agar berani keluar, melihat contoh nyata pembangunan infrastruktur, pertanian, serta sektor-sektor lain di China, yang nantinya bisa diterapkan di desa mereka,” ujar Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Paiman Raharjo dalam diskusi bertema "Satu Dekade Membangun Indonesia hingga Pelosok" Senin (7/10/2024).
Selain untuk menggenjot SDM, program ini juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan di tingkat pemerintahan desa. Ditambah, pengiriman kepala desa ke China, diharapkan mampu membuka wawasan baru serta menambah pengetahuan tentang pengelolaan desa maju dan modern.
"Pemilihan kepala desa yang dikirim ke desa ini dilakukan berdasarkan prestasi, potensi, dan kontribusi mereka di daerah masing-masing," katanya.
Selama tiga minggu di China sejak 8-29 September, para kepala desa mempelajari cara-cara pemerintah China membangun infrastruktur desa, mengembangkan sektor pertanian, serta mengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
“Selain untuk membangun mentalitas dan kreativitas, kami juga berharap pengalaman para kepala desa ini akan menambah wawasan dan keberanian untuk memimpin desa lebih baik lagi,” tambah Paiman.
Selain itu, Paiman mengatakan, 13 kepala desa yang dikirim ke China ini menjadi salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kualitas kepala desa, yang saat ini minimal harus berpendidikan SMA, dibandingkan sebelumnya yang hanya berpendidikan SMP.
Hal ini ditujukan untuk kemajuan desa-desa di Indonesia. “Kami berikan fasilitas kepada kepala desa untuk dikirim ke China agar selain kemajuan desa dari segi infrastruktur, ada juga penguatan SDM di desa,” ujar Paiman.