Politik Adu Domba Kaisar Yung Lo Picu Perang Berdarah Paregreg di Kerajaan Majapahit

Jum'at, 18 Oktober 2024 - 09:00 WIB
loading...
Politik Adu Domba Kaisar...
Perang Paregreg pecah Kerajaan Majapahit menjadi dua Timur dan Barat. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
PERANG Paregreg di Kerajaan Majapahit konon disebabkan karena adanya dua kerajaan timur dan barat. Di mana saat itu dua utusan dari dua kerajaan sama-sama di bawah panji Majapahit itu memenuhi undangan dari kaisar China.

Peperangan ini terjadi antara istana Kerajaan Majapahit barat yang dipimpin Wikramawardhana dan istana Kerajaan Majapahit timur oleh Bhre Wirabhumi. Alasan utama timbulnya perang Paregreg ialah pengakuan resmi Kaisar Yung Lo atas kedaulatan Kerajaan Timur.

Awalnya Kaisar Yung Lo yang dinobatkan sebagai kaisar baru dari Dinasti Ming mengundang Kerajaan Majapahit datang. Dari sanalah kerajaan timur Majapahit konon mengambil kesempatan untuk mendatangi undangan itu dengan membawakan upeti.



Perlakuan dari Kaisar Yung Lo ke Kerajaan Majapahit timur yang menyamakan dengan barat membawa angin segar. Tapi di sisi lain hubungan baik Kerajaan Majapahit timur dan China tidak disukai oleh Kerajaan Majapahit barat.

Dikutip dari buku “Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit” dari sejarawan Prof. Slamet Muljana, hubungan baik Kaisar Yung Lo dengan Majapahit timur, itu membuat dampak negatif di kesatuan Majapahit.

Tindakan itu merugikan kesatuan dan memecah belah kesatuan negara Majapahit. Demikianlah bagi Majapahit hubungan dengan Cina lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Akibat pemberian stempel kepada Raja Suwarnabhumi.

Hal itu menimbulkan ketegangan antara Suwarnabhumi dan Majapahit, yang baru dapat diselesaikan pada tahun 1397.Setelah Suwarnabhumi berhasil ditundukkan, ibu kotanya dipindahkan ke Ku Kang, artinya Sungai Lama.



Yang dimaksud dengan Ku Kang ialah Palembang. Namun pada waktu itu akibat peperangan Majapahit telah kehabisan nafas, tidak lagi mempunyai orang kuat yang dapat diangkat sebagai wakil Majapahit di Palembang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2057 seconds (0.1#10.140)