Duh! Makam Pahlawan Nasional Otto Iskandardinata Ternyata Tak Punya Air Bersih
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Duh! Kompleks makam pahlawan Otto Iskandardinata di Kampung Babakan Laksana, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jabar tak memiliki fasilitas air. Praktis petugas kesulitan untuk melakukan pemeliharaan.
Baca juga: Mengupas Perjuangan Ratu Kalinyamat yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Petugas untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari terpaksa harus membeli dari penjual air keliling karena tidak ada sumur atau aliran air PDAM ke kawasan kompleks makam.
Baca juga: Kondisi Stabil, KH Miftachul Akhyar Dipindah dari RSUD Salatiga ke RSI Surabaya
"Di sini kesulitannya air, kalau butuh air harus keluar atau beli," kata penunggu Kompleks Makam Pahlawan Otto Iskandardinata, Haryadi, Kamis (12/8/2021).
Haryadi menjelaskan, tidak adanya fasilitas air membuat tamu atau pengunjung yang membutuhkan air harus ditahan. Padahal fasilitas kamar mandi terdapat di area kompleks makam yang diresmikan pada 10 November 1981 ini.
Selama ini untuk mencukupi kebutuhan air, dirinya dan sang istri yang tinggal di kompleks makam harus membeli air Rp40.000 untuk dua hari. Itu pun hanya untuk keperluan mandi dan nyuci piring, kalaupun untuk nyuci baju seringkali ikut ke masyarakat sekitar.
"Kalau kemarau seperti ini air tambah sulit, makanya kita enggak bisa menyiram rumput di lokasi makam karena airnya gak ada. Ya paling ngandelin air hujan," terangnya.
Haryadi berharap pihak pemerintah bisa membangun fasilitasi air di kawasan kompleks makam Otto Iskandardinata. Sehingga untuk kebutuhan sehari-hari dan perawatan makam yang memiliki luas 2.300 meter persegi juga jadi lebih mudah.
"Kalau nanya ke warga, untuk pasang jaringan air di sini sekitar Rp2 juta. Tapi kalau buat sumur bor, biayanya pasti mahal," imbuhnya.
Baca juga: Mengupas Perjuangan Ratu Kalinyamat yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Petugas untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari terpaksa harus membeli dari penjual air keliling karena tidak ada sumur atau aliran air PDAM ke kawasan kompleks makam.
Baca juga: Kondisi Stabil, KH Miftachul Akhyar Dipindah dari RSUD Salatiga ke RSI Surabaya
"Di sini kesulitannya air, kalau butuh air harus keluar atau beli," kata penunggu Kompleks Makam Pahlawan Otto Iskandardinata, Haryadi, Kamis (12/8/2021).
Haryadi menjelaskan, tidak adanya fasilitas air membuat tamu atau pengunjung yang membutuhkan air harus ditahan. Padahal fasilitas kamar mandi terdapat di area kompleks makam yang diresmikan pada 10 November 1981 ini.
Selama ini untuk mencukupi kebutuhan air, dirinya dan sang istri yang tinggal di kompleks makam harus membeli air Rp40.000 untuk dua hari. Itu pun hanya untuk keperluan mandi dan nyuci piring, kalaupun untuk nyuci baju seringkali ikut ke masyarakat sekitar.
"Kalau kemarau seperti ini air tambah sulit, makanya kita enggak bisa menyiram rumput di lokasi makam karena airnya gak ada. Ya paling ngandelin air hujan," terangnya.
Haryadi berharap pihak pemerintah bisa membangun fasilitasi air di kawasan kompleks makam Otto Iskandardinata. Sehingga untuk kebutuhan sehari-hari dan perawatan makam yang memiliki luas 2.300 meter persegi juga jadi lebih mudah.
"Kalau nanya ke warga, untuk pasang jaringan air di sini sekitar Rp2 juta. Tapi kalau buat sumur bor, biayanya pasti mahal," imbuhnya.
(shf)