Sindir PPKM Level 4, Masyarakat Tulungagung Gelar Razia Perut Lapar
loading...
A
A
A
"Dalam setiap aksi kami tetap mengedepankan prokes," kata Pendik. Komunitas gerakan Razia Perut Lapar tidak hanya berhenti di wilayah Tulungagung. Selama berlangsungnya pandemi COVID-19 ini, mereka berjejaring dengan komunitas lain di luar kota. Sebut saja seluruh wilayah eks Karsidenan Kediri (Blitar, Kediri, Trenggalek dan Nganjuk), termasuk Madiun, Mojokerto dan Surabaya.
Setiap menggelar aksi di wilayah masing-masing, mereka saling suport dana. Pendik berharap, di tengah pandemi COVID-19, gerakan semacam ini akan terus tumbuh. Ia membayangkan jika insitusi negara yang melakukan. Misalnya aparat kepolisian, atau PNS guru dan ASN pemerintah daerah.
Tidak perlu banyak-banyak. Cukup menyisihkan uang Rp10 ribu-20 ribu secara rutin per bulan. "Tentu akan banyak rakyat di daerah masing-masing yang tertolong. Apalagi di masa pandemi ini mereka termasuk golongan yang aman secara ekonomi," pungkas Pendik.
Setiap menggelar aksi di wilayah masing-masing, mereka saling suport dana. Pendik berharap, di tengah pandemi COVID-19, gerakan semacam ini akan terus tumbuh. Ia membayangkan jika insitusi negara yang melakukan. Misalnya aparat kepolisian, atau PNS guru dan ASN pemerintah daerah.
Tidak perlu banyak-banyak. Cukup menyisihkan uang Rp10 ribu-20 ribu secara rutin per bulan. "Tentu akan banyak rakyat di daerah masing-masing yang tertolong. Apalagi di masa pandemi ini mereka termasuk golongan yang aman secara ekonomi," pungkas Pendik.
(eyt)