Kesal Penanganan Warga yang Kena COVID-19 Buruk, Kepala Desa di Jombang Segel Puskesmas

Selasa, 03 Agustus 2021 - 15:37 WIB
loading...
Kesal Penanganan Warga yang Kena COVID-19 Buruk, Kepala Desa di Jombang  Segel Puskesmas
Geram penanganan kasus COVID-19 dan pelayanan terhadap warganya buruk Zaenal Kepala Desa Bandarkedungmulyo, di Jombang, Jawa Timur nekat menyegel kantor Puskesmas Bandarkedungmulyo. Foto iNews TV/Mukhtar B
A A A
JOMBANG - Geram penanganan kasus COVID-19 dan pelayanan terhadap warganya dinilai buruk Zaenal Kepala Desa Bandarkedungmulyo, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang , Jawa Timur nekat menyegel kantor Puskesmas Bandarkedungmulyo. Sang kades langsung merantai pagar Puskesmas dan menggemboknya, Selasa siang (3/8/2021). Bahkan sang kepala desa juga mengancam akan mengambil alih lahan puskesmas yang menurut dia dulunya merupakan tanah kas desa yang dihibahkan untuk puskesmas.
Kesal Penanganan Warga yang Kena COVID-19 Buruk, Kepala Desa di Jombang Segel Puskesmas

Kepada seluruh pegawai puskesmas Zaenal mengungkapkan kekesalannya karena petugas dan pejabat puskesmas dinilai tidak bisa memberikan pelayanan baik kepada warga.

Baca : Kejari Halsel Geledah Gedung PUPR, Ruangan Kabid Disegel


"Saya minta kepada kepala puskesmas kalau tidak bisa menangani COVID-19 silahkan pindah. Warga kami banyak yang meninggal karena keteledoran anda sebagai kepala puskesmas," kata Zaenal saat menyegel Puskesmas Bandarkedungmulyo.

Menurut dia, saat pemerintah desa bekerja keras menangani warganya yang terkena COVID, kepala puskesmas justru tak mau melayani dan mengirim seluruh korban ke RSUD Jombang.

"Akibatnya pasien COVID-19 di RSUD Jombang membludak sehingga petugasnya kewalahan dan pasien tak bisa tertangani maksimal. Akibatnya lagi banyak warga Bandarkedungmulyo yang akhirnya meninggal dunia dengan pola penanganan seperti ini," timpalnya.

Sang Kepala Desa Bandarkedungmulyo menuntut Bupati Jombang melalui kepala dinas kesehatan agar mencopot kepala puskesmas dan menggantinya dengan pejabat lain.

"Jika tuntutan saya tidak dipenuhi saya mengancam akan mengambil alih tanah yang ditempati puskesmas karena statusnya selama ini adalah tanah kas desa," tandasnya.

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini Kepala Dinas Kesehatan Subandriyah menolak diwawancarai.



"Aku ga ngerti. Aku ke lapangan dulu ya. Saya akan identifikasi dulu oke," kata Subandriyah sambil mengangkat tangan kepada awak media.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1367 seconds (0.1#10.140)