Satgas Detektor Makassar untuk Deteksi Covid-19 Banjir Sorotan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Satuan Tugas (Satgas) Detektor yang dibentuk Pemerintah Kota Makassar , saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, mendapat sorotan dari sejumlah pihak.
Sejak peluncuran dan hingga pelaksanaannya terus mendapat kritikan, karena dinilai tidak efektif untuk menekan laju penularan Covid-19 di Kota Daeng. Terlenih ribuan tim detektor yang disebar dikhawatirkan membawa virus ke rumah warga karena memiliki mobilitas tinggi.
Bahkan banyaknya foto yang beredar di media sosial terkait aktivitas tim detektor yang diturunkan tidak menjalankan protokol kesehatan .
Ahli Epidemiologi Unhas Prof Ridwan Aminuddin mengatakan, hal ini mengindikasikan kurangnya kompetensi orang-orang yang ditunjuk tersebut. Dia mengatakan, hal ini cukup beresiko sehingga secepatnya pemerintah perlu membenahi hal tersebut.
"Foto-foto (yang menyebar di Sosmed) itu kan, menggambarkan situasi yang kurang bagus," katanya.
Dirinya menjelaskan, jika petugas yang kurang paham prokes dengan baik sehingga itu bisa merugikan orang lain.
Ridwan mengaku salah satu upaya pengendalian wabah adalah deteksi dini, dan menurutnya program tersebut sangat baik, hanya saja pelaksanaan di lapangan juga harus dibarengi dengan realisasi yang baik.
Seperti perlunya SDM yang kompeten, di mana mereka harus benar-benar orang dengan pemahaman pengendalian wabah yang baik.
Detektor kata dia, semestinya menjadi contoh kongkret bagi masyarakat, sikap-sikap yang mengindikasikan kurang patuhnya mereka kepada prokes justru akan menurunkan kredibilitas pemerintah sendiri.
Sejak peluncuran dan hingga pelaksanaannya terus mendapat kritikan, karena dinilai tidak efektif untuk menekan laju penularan Covid-19 di Kota Daeng. Terlenih ribuan tim detektor yang disebar dikhawatirkan membawa virus ke rumah warga karena memiliki mobilitas tinggi.
Bahkan banyaknya foto yang beredar di media sosial terkait aktivitas tim detektor yang diturunkan tidak menjalankan protokol kesehatan .
Ahli Epidemiologi Unhas Prof Ridwan Aminuddin mengatakan, hal ini mengindikasikan kurangnya kompetensi orang-orang yang ditunjuk tersebut. Dia mengatakan, hal ini cukup beresiko sehingga secepatnya pemerintah perlu membenahi hal tersebut.
"Foto-foto (yang menyebar di Sosmed) itu kan, menggambarkan situasi yang kurang bagus," katanya.
Dirinya menjelaskan, jika petugas yang kurang paham prokes dengan baik sehingga itu bisa merugikan orang lain.
Ridwan mengaku salah satu upaya pengendalian wabah adalah deteksi dini, dan menurutnya program tersebut sangat baik, hanya saja pelaksanaan di lapangan juga harus dibarengi dengan realisasi yang baik.
Seperti perlunya SDM yang kompeten, di mana mereka harus benar-benar orang dengan pemahaman pengendalian wabah yang baik.
Detektor kata dia, semestinya menjadi contoh kongkret bagi masyarakat, sikap-sikap yang mengindikasikan kurang patuhnya mereka kepada prokes justru akan menurunkan kredibilitas pemerintah sendiri.