Satgas Detektor Makassar untuk Deteksi Covid-19 Banjir Sorotan

Minggu, 11 Juli 2021 - 17:38 WIB
loading...
Satgas Detektor Makassar untuk Deteksi Covid-19 Banjir Sorotan
Tim Detektor Pemkot Makassar banjir kritikan. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Satuan Tugas (Satgas) Detektor yang dibentuk Pemerintah Kota Makassar , saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, mendapat sorotan dari sejumlah pihak.

Sejak peluncuran dan hingga pelaksanaannya terus mendapat kritikan, karena dinilai tidak efektif untuk menekan laju penularan Covid-19 di Kota Daeng. Terlenih ribuan tim detektor yang disebar dikhawatirkan membawa virus ke rumah warga karena memiliki mobilitas tinggi.

Bahkan banyaknya foto yang beredar di media sosial terkait aktivitas tim detektor yang diturunkan tidak menjalankan protokol kesehatan .



Ahli Epidemiologi Unhas Prof Ridwan Aminuddin mengatakan, hal ini mengindikasikan kurangnya kompetensi orang-orang yang ditunjuk tersebut. Dia mengatakan, hal ini cukup beresiko sehingga secepatnya pemerintah perlu membenahi hal tersebut.

"Foto-foto (yang menyebar di Sosmed) itu kan, menggambarkan situasi yang kurang bagus," katanya.

Dirinya menjelaskan, jika petugas yang kurang paham prokes dengan baik sehingga itu bisa merugikan orang lain.

Ridwan mengaku salah satu upaya pengendalian wabah adalah deteksi dini, dan menurutnya program tersebut sangat baik, hanya saja pelaksanaan di lapangan juga harus dibarengi dengan realisasi yang baik.

Seperti perlunya SDM yang kompeten, di mana mereka harus benar-benar orang dengan pemahaman pengendalian wabah yang baik.

Detektor kata dia, semestinya menjadi contoh kongkret bagi masyarakat, sikap-sikap yang mengindikasikan kurang patuhnya mereka kepada prokes justru akan menurunkan kredibilitas pemerintah sendiri.

"Sebagai satu upaya pengendalian wabah adalah deteksi dini. Program itu baik dengan catatan pelaksanaan di lapangan dikelola dengan baik pula. Tim yang paham tugas dan aturan investigasi wabah, sehingga tidak membahayakan diri dan orang lain," ujarnya.



Selain itu, pelibatan orang-orang amatir dalam program tersebut paling tidak harus dilatih dengan baik hingga kompetensinya benar-benar memenuhi standar.

"Berarti yang ada harus ditraining dengan baik, supaya dapat bertugas dengan baik. Jadi seluruh instrumennya itu sebenarnya harus terstandardisasi, selain itu biasanya instrumen investigasi itu sudah diujicoba atau dikeluarkan dari lembaga resmi. Tim juga harus ikut aturan yang berlaku secara umum di suatu wilayah," katanya.

Ridwan melanjutkan, pemerintah juga harus bisa memastikan masyarakat menerima dan memahami kebijakan tersebut, agar tidak ada penolakan dikemudian hari.

Diketahui Pemkot meresmikan sebanyak 15.306 detektor pada 3 Juli lalu, dimana Sabtu kemarin resmi turun ke masyarakat. Peluncuran tim satgas tersebut banyak menuai pro dan kontra sejak penerbitannya, dimana Wali kota Makassar sempat disoroti karena dinilai melanggar komitmennya sendiri untuk melarang adanya perkumpulan orang.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2563 seconds (0.1#10.140)