Soe Hok Gie dan Mimpi Buruk Pembantaian Bali

Sabtu, 10 Juli 2021 - 04:58 WIB
loading...
A A A
Ben Mboi dalam bukunyaMemoar Seorang Dokter, Prajurit, Pamong Praja ikut menjadi saksi peristiwa itu. "Saya menyaksikan bagaimana massa di Bali membunuh Poeger…” ungkapnya.

Menurut Mboi, dirinya sempat merasa aneh, bagaimana masyarakat Bali yang terkenal peramah, ternyata bisa berubah menjadi beringas dan sangat kejam. Dalam waktu yang lain, Mboi juga menyaksikan ada orang yang begitu saja dianggap komunis disiksa sampai mati bahkan ada yang dibakar hidup-hidup.

Kembali ke bukunya Gie. Dia menyebut pembantaian ini telah menelan korban sekurang-kurangnya 80 ribu jiwa tua, muda, laki, perempuan, menurut perkiraan paling konservatif.

Anak Agung, misalnya. Kepala Jawatan Penerangan Bali ini diculik dan dihabisi padahal biang keladinya ialah wakilnya yang ingin menduduki tempatnya.

Kemudian Lie Lie Tjien, seorang pengusaha kaya raya di Bali Utara yang terang-terangan menjadi kasir PKI di Bali justru selamat. Dia dapat merangkul Widjana yang menjadi tokoh di daerah.

Sedangkan saingan-saingan Lie Lie Tjien di dalam dunia usaha, misalnya Tjan Wie menjadi korban. Kopi milik Tjan Wie yang jumlahnya ratusan ton berserakan memenuhi jalanan Singaraja

Perkosaan terhadap mereka yang dituduh Gerwani menjalar kemana-mana dan dicontohi pemuka partai setempat. Contoh paling monumental adalah apa yang dilakukan Widagda, tokoh PNI di Negara, Jembrana. Widagda adalah adik dari Wedastra Suyasa, tokoh PNI Bali yang menjadi anggota DPR-GR pusat.

Menurut Gie, pembunuhan yang terjadi di Bali bukanlah sportarifett tetapi peristiwa yang dibiarkan berlarut-larut. Andaikan pemerintah atau pejabat pada waktu itu dengan jiwa yang murni dan dengan kesungguhan hati menyetopnya, hal yang demikian tidak akan terjadi. Pejabat-pejabat sama sekali tidak berbuat apa-apa dan pada beberapa tempat malah menganjurkan pembunuhan-pembunuhan ini.
(shf)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1753 seconds (0.1#10.140)