Mantan Menteri Kelautan Jadi Pembicara di Webinar Series FPIK UMI
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Menteri Kabinet Gotong Royong Masa Presiden Abdurahman Wahid (Gusdur) dan Megawati Sukarno Putri (1999-2004) Prof Rokhmin Dahuri menjadi pembicara pada webinar nasional yang digelar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Kegiatan yang dilakukan padan Senin (28/6/2021) merupakan rangkaian Milad ke 67 UMI dan Milad ke-34 FPIK UMI.
Webinar series ke tiga yang dibuka langsung Wakil Rektor II UMI Prof Salim Basalamah, dan mengangkat tema ‘Masa Depan Perikanan dan Kelautan untuk Pembangunan Bangsa’.
Prof Salim Basalamah mengatakan, Sulsel memiliki potensi perikanan sangat besar tentunya perlu memberikan pemikiran dalam pengembangannya ditindaklanjuti dalam bentuk karya ilmiah, maupun karya yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat luas khususnya nelayan.
“Tentunya hasil webinar ini dapat ditindaklanjuti. Kita ketahui, dunia ini mengkonsumsi ikan di atas 90 persen. Ini sesuatu yang sangat luar biasa,” kata Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMI ini.
Dekan FPIK UMI Dr Asbar menjelaskan, kegiatan ini adalah upaya untuk menyederhanakan proses distribusi pengetahuan perihal perikanan dan ilmu kelautan yang selama ini telah banyak dibicarakan semua kalangan.
“Kegiatan ini selain bagian kegiatan Milad FPIK dan UMI, juga momen sharing pengetahuan di semua pihak terkait dalam sektor perikanan dan kelautan,” bebernya.
Setelah pembukaan, langsung masuk acara Webinar yang dipandu moderator, Andi Tamsil, Dosen FPIK UMI. Dalam pemaparan narasumber yakni mantan menteri yang juga guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menyebutkan bahwa Sulawesi Selatan memiliki potensi perikanan dan kelautan yang sangat baik. Bahkan ia berani menyebut jika potensi yang dimiliki Sulsel berada di atas peringkat nasional.
“Potensi kita sangat besar untuk mengembangkan Perikanan dan Ilmu Kelautan di Indoneia. Sulsel memiliki potensi yang sangat besar di bidang perikanan dan kelautan. Sulsel ada di Top Five bahkan top three,” tegasnya.
Ia mengaku selalu bersemangat jika ada pihak yang mengundangnya berdiskusi terlebih yang mengundangnya adalah Universitas Muslim Indonesia seperti yang dilakukan saat ini.
“Saya paling bersemangat kalau undangan itu adalah sharing knowledge, apalagi diundang Universitas Muslim Indonesia , perguruan tinggi terbaik di wilayah Timur,” tutupnya.
Kegiatan yang dilakukan padan Senin (28/6/2021) merupakan rangkaian Milad ke 67 UMI dan Milad ke-34 FPIK UMI.
Webinar series ke tiga yang dibuka langsung Wakil Rektor II UMI Prof Salim Basalamah, dan mengangkat tema ‘Masa Depan Perikanan dan Kelautan untuk Pembangunan Bangsa’.
Prof Salim Basalamah mengatakan, Sulsel memiliki potensi perikanan sangat besar tentunya perlu memberikan pemikiran dalam pengembangannya ditindaklanjuti dalam bentuk karya ilmiah, maupun karya yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat luas khususnya nelayan.
“Tentunya hasil webinar ini dapat ditindaklanjuti. Kita ketahui, dunia ini mengkonsumsi ikan di atas 90 persen. Ini sesuatu yang sangat luar biasa,” kata Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMI ini.
Dekan FPIK UMI Dr Asbar menjelaskan, kegiatan ini adalah upaya untuk menyederhanakan proses distribusi pengetahuan perihal perikanan dan ilmu kelautan yang selama ini telah banyak dibicarakan semua kalangan.
“Kegiatan ini selain bagian kegiatan Milad FPIK dan UMI, juga momen sharing pengetahuan di semua pihak terkait dalam sektor perikanan dan kelautan,” bebernya.
Setelah pembukaan, langsung masuk acara Webinar yang dipandu moderator, Andi Tamsil, Dosen FPIK UMI. Dalam pemaparan narasumber yakni mantan menteri yang juga guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menyebutkan bahwa Sulawesi Selatan memiliki potensi perikanan dan kelautan yang sangat baik. Bahkan ia berani menyebut jika potensi yang dimiliki Sulsel berada di atas peringkat nasional.
“Potensi kita sangat besar untuk mengembangkan Perikanan dan Ilmu Kelautan di Indoneia. Sulsel memiliki potensi yang sangat besar di bidang perikanan dan kelautan. Sulsel ada di Top Five bahkan top three,” tegasnya.
Ia mengaku selalu bersemangat jika ada pihak yang mengundangnya berdiskusi terlebih yang mengundangnya adalah Universitas Muslim Indonesia seperti yang dilakukan saat ini.
“Saya paling bersemangat kalau undangan itu adalah sharing knowledge, apalagi diundang Universitas Muslim Indonesia , perguruan tinggi terbaik di wilayah Timur,” tutupnya.
(agn)