Diana, Gadis Cantik Lulusan Unair Gagal Jadi Dosen Malah Terpilih Jadi Kades
loading...
A
A
A
SURABAYA - Diana Eviana (27), memberikan bukti kehidupan itu terus berputar. Gadis cantik lulusan Universitas Airlangga ( Unair ) ini pernah gagal menjadi dosen. Namun, dia malah dipercaya warga di desanya untuk menjabat sebagai Kepala Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Gresik .
Dianamenuturkan, dirinyamaju sebagai kepala desa didasari oleh potensi besar yang dimiliki masyarakat Desa Metatu.Di tempat kelahirannya itu, banyak pekerjaan yang harus dituntaskan.
“Metatu memiliki masyarakat yang cukup mandiri dengan menggantungkan pekerjaan di sektor perdagangan dan jasa. Selain itu Metatu juga memiliki lokasi yang sangat strategis sebagai penghubung antar kecamatan dengan berbagai aset yang dimiliki sehingga sangat berpotensi menjadi desa yang lebih maju dan berkembang pesat,” kataDiana, Jumat (25/6/2021).
Dia melanjutkan,potensi yang dimiliki Desa Metatu masih kurang dikembangkan dan dioptimalkan. Kurangnya perkembangan Desa Metatu dilihat dari segi tata kelola pemerintahan, segi pembangunan, hingga segi pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)yang menjadikan langkahnya hatus berlabuh sebagai kepala desa.
Dari permasalahan tersebut, Diana termotivasi untuk mengabdi dan membangun Desa Metatu menjadi lebih baik lagi. Dia juga menyampaikan visinya yang ingin menjadikan masyarakat Metatu mandiri, maju, dan sejahtera serta mewujudkan tata praja pemerintahan yang jujur, adil, dan transparan.
Tentunya perjalanan Diana menjadi Kepala Desa Metatu tidak berlangsung singkat. Setelah kelulusannya dari Universitas Airlanggatahun 2020, Diana sempat melamar kerja di berbagai tempat, termasuk melamar sebagai dosen di beberapa kampus. Namun hal tersebut tidak membuahkan hasil.
Setelah kegagalan tersebut, Diana memilih merintis usaha di bidang furniture. Perjalanannya berlanjut hingga pada27 Mei 2021 Diana mendaftar seleksi Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu (PAW) dan dinyatakan sebagai kepala desa terpilih untuk melanjutkan masa jabatan kepala desa sebelumnya pada 13 Juni 2021. Diana yakin bisa membawa perubahan bagi Desa Metatu berbekal keilmuan yang dimilikinya.
Sebagai lulusan S2 Media dan Komunikasi Unair, Diana menerapkan bagaimana cara membangun komunikasi dengan masyarakat melalui peran media sebagai mediator penghubung antara kinerja pemerintah dan masyarakat sebagai salah satu kebijakannya.
“Jadi salah satu kebijakan saya yaitu meningkatkan kedekatan masyarakat dengan pemerintah desa melalui pengelolaan media publikasi desa mulai dari website,danmedia sosial. Sehingga masyarakat nanti diharapkan dapat memonitoring progres kinerja program-program yang ada, pemasukan dan pendapatan dana desa, serta bagaimana pengelolaannya agar terjalin transparansi dan terbentuk kepercayaan oleh masyarakat,” ucapnya.
Kebijakan tersebut dilakukan Diana mengingat pada pemerintahan sebelumnya tidak ada bentuk publikasi dan transparansi kinerja pemerintah desa kepada masyarakat. Sehinggamasyarakat tidak bisa memantau kinerja dan jalannya pemerintahan.
Dianamenuturkan, dirinyamaju sebagai kepala desa didasari oleh potensi besar yang dimiliki masyarakat Desa Metatu.Di tempat kelahirannya itu, banyak pekerjaan yang harus dituntaskan.
“Metatu memiliki masyarakat yang cukup mandiri dengan menggantungkan pekerjaan di sektor perdagangan dan jasa. Selain itu Metatu juga memiliki lokasi yang sangat strategis sebagai penghubung antar kecamatan dengan berbagai aset yang dimiliki sehingga sangat berpotensi menjadi desa yang lebih maju dan berkembang pesat,” kataDiana, Jumat (25/6/2021).
Dia melanjutkan,potensi yang dimiliki Desa Metatu masih kurang dikembangkan dan dioptimalkan. Kurangnya perkembangan Desa Metatu dilihat dari segi tata kelola pemerintahan, segi pembangunan, hingga segi pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)yang menjadikan langkahnya hatus berlabuh sebagai kepala desa.
Dari permasalahan tersebut, Diana termotivasi untuk mengabdi dan membangun Desa Metatu menjadi lebih baik lagi. Dia juga menyampaikan visinya yang ingin menjadikan masyarakat Metatu mandiri, maju, dan sejahtera serta mewujudkan tata praja pemerintahan yang jujur, adil, dan transparan.
Tentunya perjalanan Diana menjadi Kepala Desa Metatu tidak berlangsung singkat. Setelah kelulusannya dari Universitas Airlanggatahun 2020, Diana sempat melamar kerja di berbagai tempat, termasuk melamar sebagai dosen di beberapa kampus. Namun hal tersebut tidak membuahkan hasil.
Setelah kegagalan tersebut, Diana memilih merintis usaha di bidang furniture. Perjalanannya berlanjut hingga pada27 Mei 2021 Diana mendaftar seleksi Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu (PAW) dan dinyatakan sebagai kepala desa terpilih untuk melanjutkan masa jabatan kepala desa sebelumnya pada 13 Juni 2021. Diana yakin bisa membawa perubahan bagi Desa Metatu berbekal keilmuan yang dimilikinya.
Sebagai lulusan S2 Media dan Komunikasi Unair, Diana menerapkan bagaimana cara membangun komunikasi dengan masyarakat melalui peran media sebagai mediator penghubung antara kinerja pemerintah dan masyarakat sebagai salah satu kebijakannya.
“Jadi salah satu kebijakan saya yaitu meningkatkan kedekatan masyarakat dengan pemerintah desa melalui pengelolaan media publikasi desa mulai dari website,danmedia sosial. Sehingga masyarakat nanti diharapkan dapat memonitoring progres kinerja program-program yang ada, pemasukan dan pendapatan dana desa, serta bagaimana pengelolaannya agar terjalin transparansi dan terbentuk kepercayaan oleh masyarakat,” ucapnya.
Kebijakan tersebut dilakukan Diana mengingat pada pemerintahan sebelumnya tidak ada bentuk publikasi dan transparansi kinerja pemerintah desa kepada masyarakat. Sehinggamasyarakat tidak bisa memantau kinerja dan jalannya pemerintahan.
(nic)