Kamis Pagi Merapi Beri Kejutan, Semburkan Awan Panas ke Barat Daya Sejauh 1,8 Km

Kamis, 20 Mei 2021 - 09:52 WIB
loading...
Kamis Pagi Merapi Beri...
Gunung Merapi kembali muntahkan awan panas. Foto/Ilustrasi/BPPTKG
A A A
YOGYAKARTA - Warga di lereng Gunung Merapi , dikejutkan dengan terjadinya semburan awan panas, pada Kamis (20/5/2021) pagi. Kondisi ini membuktikan masih tingginya aktivitas vulkanik di Gunung Merapi .



Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan, awan panas guguran pagi ini terjadi pada pukul pukul 08.30 WIB. Awan berwarna putih kecoklatan tercatat di seismogram dengan amplitudo 41 mm, dan durasi 170 detik. "Jarak luncur 1.800 m ke arah barat daya," terangnya.



Dijelaskannya, aktivitas vulkanik di Gunung Merapi saat ini memang fluktuatif. Ini lantaran sejak kemarin, gunung yang berada di perbatasan antara DIY, dan Jawa Tengah ini termasuk landai. Sementara sejak 5 November 2020, status Gunung Merapi masih siaga atau level III.



Landainya aktivitas vulkanik Gunung Merapi tersebut, terlihat dari laporan periodik yang menyebutkan selama 24 jam hanya tercatat sembilan kali lava pijar dengan jarak luncur relatif pendek yaitu 1.000 meter.

Begitu juga pada pukul 00.00-06.00 WIB hari ini, belum terlihat aktivitas lava pijar maupun awan panas guguran atau yang akrab disebut wedus gembel oleh masyarakat setempat. "Nah awan panas guguran baru terjadi pada pukul 08.30 WIB," tandasnya.

Sedangkan dari laporan mingguan pada 7-13 Mei 2021, diketahui kejadian awan panas guguran sebanyak empat kali dengan jarak luncur teramati sejauh 1.500 m ke arah barat daya, dan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 39 mm dan durasi 119 detik.



Guguran lava teramati sebanyak 49 kali dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya, dan dua kali ke arah tenggara dengan jarak luncur 700 m. "Untuk volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.160.000 meter kubik, dengan laju pertumbuhan 11.500 meter kubik/hari," ungkapnya.

"Sedangkan analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 16 Mei 2021, terhadap tanggal 6 Mei 2021 menunjukkan perbedaan tinggi kubah tengah sebesar 2 m dari volume awal sebesar 1.700.000 meter kubik," lanjut dia.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3575 seconds (0.1#10.140)