Tsunami COVID-19 Ancam Terjang Indonesia saat Warga Mulai Abaikan Prokes

Kamis, 20 Mei 2021 - 06:44 WIB
loading...
Tsunami COVID-19 Ancam Terjang Indonesia saat Warga Mulai Abaikan Prokes
Dirut RSPI Sulianti Saroso, Syahril Mansyur jadi pembicara Wedangan IKA UNS, Rabu (19/5/2021) malam. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Protokol kesehatan (prokes) dinilai sebagai solusi efektif untuk menekan potensi tsunami COVID-19 yang berpotensi dan sangat dikhawatirkan terjadi di Indonesia.

Baca juga: Imbas Tsunami COVID-19 di India, Puluhan Jenazah Terdampar di Sungai Gangga

Hal itu mengemuka dalam kegiatan Wedangan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta seri ke-58 yang mengangkat tema "Variant Baru Sarcov 2, Vaksin, dan Waspada Gelombang ke-2 COVID-19 yang digelar secara virtual, Rabu (19/5/2021) malam.

Baca juga: Tsunami COVID-19 di India, 4.205 Orang Meninggal dalam 24 Jam

Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Syahril Mansyur sebagai pembicara mengatakan, Indonesia kini menghadapi gelombang kedua pandemi COVID-19 yang berpotensi menjadi tsunami COVID-19 seperti yang terjadi di India saat ini.

Menurutnya, potensi tersebut hadir menyusul mulai banyaknya pelanggaran penerapan prokes seiring pelonggaran aktivitas masyarakat. Hal lain yang menambah besar potensi tersebut, yakni masih rendahya persentase masyarakat yang telah menjalani vaksinasi serta munculnya varian baru COVID-19.

"Masih banyak masyarakat yang abai terhadap prokes. Aturan pemerintah terkait prokes juga banyak dilanggar masyarakat," ungkap alumni Fakultas Kedokteran (FK) UNS itu.

Syahril mencontohkan, meskipun pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik Lebaran 2021, namun nyatanya masih banyak masyarakat yang nekat mudik. Selain itu, masyarakat pun mulai lupa menjaga jarak hingga menimbulkan kerumunan seperti yang terjadi di sejumlah objek wisata selama libur Lebaran 2021.

"Kita lihat kemarin, di Pangandaran, Ancol, dan tempat wisata lainnya, masyarakat banyak berkerumun dan lupa menjaga jarak," imbuhnya.

Di lain sisi, lanjut Syahril, masyarakat yang telah menjalani vaksinasi COVID-19 masih sangat rendah jika dibandingkan total populasi di Indonesia. Kondisi tersebut, kata Syahril, membuat masyarakat Indonesia sangat rentan tertular COVID-19.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1104 seconds (0.1#10.140)