Bangunan Ruko yang Tutupi Drainase di Bulukumba Dibongkar
loading...
A
A
A
BULUKUMBA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, untuk melakukan pembongkaran ruko yang menutupi drainase hingga menjadi penyebab banjir.
Khususnya ruko yang terletak di Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu. Dimana bangunan ruko menutup drainase sehingga menyebabkan luapan air.
Ketua Fraksi PAN DPRD Bulukumba , Andi Zulkarnain Pangki yang dikonfirmasi mengatakan jika area Jalan Kusuma Bangsa sudah menjadi langganan banjir yang diakibatkan bangunan ruko.
"Banjir ini karena tidak ada irigasi yang berfungsi. Bahu jalan yang ada juga ditutupi material dan bagian depan bangunan ruko," katanya, Rabu, (19/05/2021).
Agar tidak mengakibatkan banjir, Andi Zulkarnain meminta agar pemerintah untuk melakukan pembongkaran dan membuka bagian bangunan yang menyumbat aliran air.
"Air itukan harusnya melalui drainase, tapi karena ditutupi sama bangunan jadi air meluap ke aspal. Jadi sebaiknya dibuka irigasinya dan bangunan itu dibongkar saja," ungkapnya.
Jika terus dibiarkan, menurut anggota Komisi C ini. Aspal yang ada akan rusak. Apalagi aliran air dari arah Pasar Sentral tidak dapat mengalir dengan baik di area tersebut.
"Kami memohon pemerintah untuk mengembalikan fungsi jalan dan got itu," tambahnya.
Khususnya ruko yang terletak di Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu. Dimana bangunan ruko menutup drainase sehingga menyebabkan luapan air.
Ketua Fraksi PAN DPRD Bulukumba , Andi Zulkarnain Pangki yang dikonfirmasi mengatakan jika area Jalan Kusuma Bangsa sudah menjadi langganan banjir yang diakibatkan bangunan ruko.
"Banjir ini karena tidak ada irigasi yang berfungsi. Bahu jalan yang ada juga ditutupi material dan bagian depan bangunan ruko," katanya, Rabu, (19/05/2021).
Agar tidak mengakibatkan banjir, Andi Zulkarnain meminta agar pemerintah untuk melakukan pembongkaran dan membuka bagian bangunan yang menyumbat aliran air.
"Air itukan harusnya melalui drainase, tapi karena ditutupi sama bangunan jadi air meluap ke aspal. Jadi sebaiknya dibuka irigasinya dan bangunan itu dibongkar saja," ungkapnya.
Jika terus dibiarkan, menurut anggota Komisi C ini. Aspal yang ada akan rusak. Apalagi aliran air dari arah Pasar Sentral tidak dapat mengalir dengan baik di area tersebut.
"Kami memohon pemerintah untuk mengembalikan fungsi jalan dan got itu," tambahnya.