Tempat Perbelanjaan Ramai Akhir Ramadhan, Pemkot Makassar Terbitkan SE
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar mengeluarkan surat edaran (SE) Nomor 443.01/182/S.edaran/B.HUK/IV/2021 tentang adaptasi sosial pelaku usaha dan pengurai kerumunan dalam pengendalian penyebaran Covid-19 .
Surat ini menyikapi peningkatan mobilitas masyarakat, utamanya mudik dan peningkatan kunjungan di tempat-tempat belanja menjelang akhir Ramadhan .
Surat tersebut ditandatangani langsung Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan Pomanto. Setidaknya ada 5 poin yang ditekankan dalam surat edaran tersebut.
Pertama, mewajibkan penerapan 5 M pada setiap kegiatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Kedua, mewajibkan pelaku usaha menerapkan adaptasi kebiasaan baru dengan membentuk petugas internal protokol kesehatan , pada kegiatan usaha masing-masing. Menyiapkan handphone atau CCTV di posisi strategis, dalam ruangan usaha agar dapat di monitor oleh satgas kecamatan, untuk melaksanakan zoom monitoring.
Poin kedua ini juga meminta pengusaha melaksanakan zoom monitoring sebagaimana dimaksud dalam poin b, dapat diunduh melalui link yang tersedia sesuai wilayah masing-masing. Kemudian melaporkan pelanggaran di layanan kedaruratan 112 atau WA 0811400112.
Ketiga, setiap kegiatan usaha yang tidak mematuhi protokol kesehatan , dan menimbulkan kerumunan, maka Satgas Raika akan memberikan sanksi teguran, hingga sanksi pembubaran kegiatan.
Keempat, peniadaan mudik hari raya Idulfitri sebagai upaya untuk membatasi pergerakan dan mobilitas, dalam rangka pengendalian Covid-19 .
Kelima, mengharapkan partisipasi media untuk ikut membantu Pemerintah Kota Makassar , dalam menyosialisasikan menggaungkan kampanye jangan mudik, yang dapat dipublikasi secara simultan untuk menyiasati keterbatasan gerak, alat dan waktu ditengah pandemi Covid-19 .
"Saya berharap untuk mengimbau seluruh pegawai kita dan meberi edukasi kepada pengunjung. Masyarakat juga agar jangan mudik demi keselamatan kita, termasuk bagi pegawai untuk jangan mudik. Ingat di India karena upacara di Sungai Gangga itu jadi pemicu terbesar. Itu setelah diukur, akan lebih dahsyat jika mudik ini dilakukan. Lebih banyak orang mudik daripada kumpul di Sungai Gangga," ujar Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan Pomanto menjelaskan isi SE tersebut di Balai Kota Makassar.
Surat ini menyikapi peningkatan mobilitas masyarakat, utamanya mudik dan peningkatan kunjungan di tempat-tempat belanja menjelang akhir Ramadhan .
Surat tersebut ditandatangani langsung Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan Pomanto. Setidaknya ada 5 poin yang ditekankan dalam surat edaran tersebut.
Pertama, mewajibkan penerapan 5 M pada setiap kegiatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Kedua, mewajibkan pelaku usaha menerapkan adaptasi kebiasaan baru dengan membentuk petugas internal protokol kesehatan , pada kegiatan usaha masing-masing. Menyiapkan handphone atau CCTV di posisi strategis, dalam ruangan usaha agar dapat di monitor oleh satgas kecamatan, untuk melaksanakan zoom monitoring.
Poin kedua ini juga meminta pengusaha melaksanakan zoom monitoring sebagaimana dimaksud dalam poin b, dapat diunduh melalui link yang tersedia sesuai wilayah masing-masing. Kemudian melaporkan pelanggaran di layanan kedaruratan 112 atau WA 0811400112.
Ketiga, setiap kegiatan usaha yang tidak mematuhi protokol kesehatan , dan menimbulkan kerumunan, maka Satgas Raika akan memberikan sanksi teguran, hingga sanksi pembubaran kegiatan.
Keempat, peniadaan mudik hari raya Idulfitri sebagai upaya untuk membatasi pergerakan dan mobilitas, dalam rangka pengendalian Covid-19 .
Kelima, mengharapkan partisipasi media untuk ikut membantu Pemerintah Kota Makassar , dalam menyosialisasikan menggaungkan kampanye jangan mudik, yang dapat dipublikasi secara simultan untuk menyiasati keterbatasan gerak, alat dan waktu ditengah pandemi Covid-19 .
"Saya berharap untuk mengimbau seluruh pegawai kita dan meberi edukasi kepada pengunjung. Masyarakat juga agar jangan mudik demi keselamatan kita, termasuk bagi pegawai untuk jangan mudik. Ingat di India karena upacara di Sungai Gangga itu jadi pemicu terbesar. Itu setelah diukur, akan lebih dahsyat jika mudik ini dilakukan. Lebih banyak orang mudik daripada kumpul di Sungai Gangga," ujar Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan Pomanto menjelaskan isi SE tersebut di Balai Kota Makassar.
(luq)