Ketua Lesbumi PBNU Wafat, Semasa Hidup Dikenal Sebagai Begawan Sejarah NU
loading...
A
A
A
SURABAYA - Sejarawan yang juga begawan kebudayaan serta Ketua Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia ( Lesbumi ) PBNU KH Agus Sunyoto meninggal dunia di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr. Ramelan Surabaya, Selasa (27/4/2021).
Almarhum termasuk budayawan yang produktif menulis di sepanjang hidupnya. Beberapa bukunya menjadi penuntun angin di ruang sejarah dan kebudayaan di Indonesia. Salah satu karya masterpiece miliknya adalah buku Atlas Wali Songo yang mengisahkan penyebaran agama Islam di Nusantara.
Dalam buku itu, almarhum mengajak pembaca berselancar bahwa Wali Songo adalah fakta sejarah, bukan sekadar dongeng. Selain itu, karya-karya besarnya yang bisa dibaca khalayak adalah Resolusi Jihad, Banser Berjihad Melawan PKI, Sunan Ampel: Taktik dan Strategi Dakwah Islam di Jawa, dan Suluk Abdul Jalil: Perjalanan Ruhani Syeh Siti Jenar.
baca juga: Ketua Lesbumi PBNU KH Agus Sunyoto Wafat di Surabaya
Selain itu, indung semang kebudayaan di NU ini juga produktif menghasilkan karya fiksi yang banyak dipublikasikan dalam bentuk cerita bersambung seperti Anak-Anak Tuhan (1985); Orang-Orang Bawah Tanah (1985); Ki Ageng Badar Wonosobo (1986); Khatra (1987); Hizbul Khofi (1987); Khatraat (1987) dan Gembong Kertapati (1988).
Ucapan duka cita datang dari berbagai kalangan. Para pengurus NU di berbagai daerah di Indonesia merasakan kehilangan yang amat besar. Sosoknya sudah menjadi panutan dalam pengembangan sejarah dan kebudayaan di Indonesia.
baca juga: Mengharukan! Unggah Foto Gendong Bayi Awak KRI Nanggala 402, Instagram Khofifah Banjir Komentar
Akun Twitter resmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menuliskan duka mendalam dan memanjatkan doanya terbaik untuk sang begawan. "Berduka yang mendalam berpulangnya KH. Agus Sunyoto, Ketua Lesbumi PBNU. Semoga seluruh amal baik almarhum diterima Allah Swt, seluruh khilaf diampuni-Nya dan memperoleh tempat yang terbaik di sisi-Nya. Al Fatihah," tulis PBNU melalui akun @nahdlatululama.
Duka mendalam itu juga disampaikan para sahabatnya, salah satunya KH Mustofa Bisri. Melalui akun Instagram miliknya, Gus Mus menuliskan kekagumannya pada sosok almarhum. “Sejarawan penulis buku “Atlas Wali Songo” yang tekun memberi pencerahan melalui tulisan maupun ceramah. Termasuk dalam meluruskan sejarah. Itu adalah seorang alim yang tawaduk dan ikhlas,” tulis Gus Mus di akun Instagram miliknya.
Lihat Juga: Kapolres Boyolali AKBP M. Yoga Meninggal Dunia, Akpol Batalyon Tantya Sudhirajati 2003 Berduka
Almarhum termasuk budayawan yang produktif menulis di sepanjang hidupnya. Beberapa bukunya menjadi penuntun angin di ruang sejarah dan kebudayaan di Indonesia. Salah satu karya masterpiece miliknya adalah buku Atlas Wali Songo yang mengisahkan penyebaran agama Islam di Nusantara.
Dalam buku itu, almarhum mengajak pembaca berselancar bahwa Wali Songo adalah fakta sejarah, bukan sekadar dongeng. Selain itu, karya-karya besarnya yang bisa dibaca khalayak adalah Resolusi Jihad, Banser Berjihad Melawan PKI, Sunan Ampel: Taktik dan Strategi Dakwah Islam di Jawa, dan Suluk Abdul Jalil: Perjalanan Ruhani Syeh Siti Jenar.
baca juga: Ketua Lesbumi PBNU KH Agus Sunyoto Wafat di Surabaya
Selain itu, indung semang kebudayaan di NU ini juga produktif menghasilkan karya fiksi yang banyak dipublikasikan dalam bentuk cerita bersambung seperti Anak-Anak Tuhan (1985); Orang-Orang Bawah Tanah (1985); Ki Ageng Badar Wonosobo (1986); Khatra (1987); Hizbul Khofi (1987); Khatraat (1987) dan Gembong Kertapati (1988).
Ucapan duka cita datang dari berbagai kalangan. Para pengurus NU di berbagai daerah di Indonesia merasakan kehilangan yang amat besar. Sosoknya sudah menjadi panutan dalam pengembangan sejarah dan kebudayaan di Indonesia.
baca juga: Mengharukan! Unggah Foto Gendong Bayi Awak KRI Nanggala 402, Instagram Khofifah Banjir Komentar
Akun Twitter resmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menuliskan duka mendalam dan memanjatkan doanya terbaik untuk sang begawan. "Berduka yang mendalam berpulangnya KH. Agus Sunyoto, Ketua Lesbumi PBNU. Semoga seluruh amal baik almarhum diterima Allah Swt, seluruh khilaf diampuni-Nya dan memperoleh tempat yang terbaik di sisi-Nya. Al Fatihah," tulis PBNU melalui akun @nahdlatululama.
Duka mendalam itu juga disampaikan para sahabatnya, salah satunya KH Mustofa Bisri. Melalui akun Instagram miliknya, Gus Mus menuliskan kekagumannya pada sosok almarhum. “Sejarawan penulis buku “Atlas Wali Songo” yang tekun memberi pencerahan melalui tulisan maupun ceramah. Termasuk dalam meluruskan sejarah. Itu adalah seorang alim yang tawaduk dan ikhlas,” tulis Gus Mus di akun Instagram miliknya.
Lihat Juga: Kapolres Boyolali AKBP M. Yoga Meninggal Dunia, Akpol Batalyon Tantya Sudhirajati 2003 Berduka
(msd)