Wabah Leptospirosis Melanda Grobogan, 2 Warga Meninggal Dunia

Jum'at, 15 November 2024 - 10:00 WIB
loading...
Wabah Leptospirosis...
Sebanyak sepuluh orang warga Kabupaten Grobogan terkena bakteri leptospirosis. Foto/lifepack
A A A
GROBOGAN - Sebanyak sepuluh orang warga Kabupaten Grobogan terkena bakteri leptospirosis . Dua orang di antaranya meninggal dunia.

Bakteri yang disebabkan oleh tikus baik itu tikus sawah maupun tikus rumahan ini menular melalui cairan liur. Virus yang mematikan dengan menjalar secara cepat jika terkonsumsi ini terbanyak menyerang petani di sawah.

Terlebih mereka yang berhubungan langsung dengan tikus dan tidak mencuci tangan dengan sabun saat hendak mengonsumsi makanan menggunakan tangan kosong.





"Pada Januari 2024 hingga Oktober 2024 ini tercatat ada 10 orang warga di Kabupaten Grobogan. Terperinci 6 kasus probable dan 4 suspek. Sedangkan kasus kematian terdapat 2 orang," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan dr Jatmiko kepada SINDOnews, Jumat (15/11/2024).

Menurut data yang disampaikan Dinkes Kabupaten tetangga, distribusi kasus bakteri atau virus Laptospirosis ini terjadi di Kecamatan Kedungjati satu Kasus, Kecamatan Godong 1 kasus, Kecamatan Tegowanu 2 kasus, dan Kecamatan Tanggungharjo 6 kasus.

Selain kurang menjaga kesehatan, kata dr Jatmiko, adanya kasus penyimpanan makanan baik itu makanan dan minuman siap saji tanpa dibersihkan terlebih dahulu juga menjadi penyebab terjangkitnya virus dari air liur tikus ini.

Sebagai contoh, minuman siap saji kaleng dan botol yang disimpan dalam lemari sedangkan tikus mengendus meninggalkan air liur di tutup botol atau kaleng. "Maka dari itu jika berhubungan dengan barang simpanan dalam almari dan ada tanda kehidupan tikus wajib dicuci bersih sebelum dikonsumsi. Bersihkan tutup botol atau kaleng dengan air dan keringkan baru diminum," lanjutnya.

"Membersihkan tangan saat ke sawah dan memegang bekas gigitan atau rumah tikus juga wajib. Karena ada potensi besar virus tertinggal pada sisa makanan tikus. Bahkan kalau perlu jangan sentuh bekas gigitan tikus biar aman," katanya.

Jika tak sengaja dan atau kelupaan, lanjut dr Jatmiko, masyarakat perlu mengenali tanda-tanda terkena virus Leptospirosis ini. Di antaranya yakni, demam, nyeri otot, dan nyeri sendi, khususnya pada betis dan paha.

Jika setelah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan tikus merasakan ini, maka perlu segera pergi ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat. "Sebab jika tidak segera dilakukan tindakan medis, maka bakteri tersebut bisa menyerang ginjal dan berujung gagal ginjal," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2025 seconds (0.1#10.140)