Aktivis Cianjur Soroti Kasus Warga Meninggal Usai Ikut Pengobatan Gratis
loading...
A
A
A
CIANJUR - Elemen masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyoroti kasus meninggalnya Rohani, warga Desa Sukamulya, Kecamatan Naringgul usai mengikuti pengobatan gratis yang digelar salah satu pasangan kontestan Pilkada Cianjur .
Presidium Aliansi Masyarakat untuk Penegakan Hukum (Ampuh), Yana Nurzaman kematian Rohani menimbulkan banyak pertanyaan dan berbagai dugaan. Sebab, secara kronologi Rohani meninggal dunia seusai mengikuti pengobatan gratis.
"Wajar jika kemudian banyak pihak yang menduga telah terjadi sesuatu yang mengakibatkan warga itu meninggal," kata Yana dalam keterangannya, Selasa (5/11/2024).
Yana menilai kejarian tersebut perlu diinvestigasi lebih mendalam oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur. Investigasi dibutuhkan untuk meluruskan isu yang muncul terkait dugaan malapraktik, salah memberikan obat.
"Untuk memastikan penyebabnya, perlu dilakukan investigasi secara mendalam dan komprehensif," katanya.
Ampuh, kata Yana, juga mendorong Polres Cianjur melakukan langkah-langkah penyelidikan kemungkinan terjadi dugaan tindak pidana. "Kemungkinan terjadi tindak pidana bisa saja muncul dalam peristiwa itu. Kami mendorong pihak kepolisian menyelidikinya," katanya.
Ketua Jaringan Intelektual Muda (JIM) Cianjur, Alief Irvan mendapatkan informasi, pengobatan gratis yang digelar oleh salah satu paslon kepala daerah itu tidak mengantongi izin atau setidaknya berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Cianjur.
"Seharusnya berkoordinasi terlebih dahulu. Apalagi ini menyangkut dengan keselamatan nyawa orang lain. Jangan karena hanya ingin berkampanye, sampai nyawa orang lain melayang dengan kecerobohannya," katanya.
Presidium Aliansi Masyarakat untuk Penegakan Hukum (Ampuh), Yana Nurzaman kematian Rohani menimbulkan banyak pertanyaan dan berbagai dugaan. Sebab, secara kronologi Rohani meninggal dunia seusai mengikuti pengobatan gratis.
"Wajar jika kemudian banyak pihak yang menduga telah terjadi sesuatu yang mengakibatkan warga itu meninggal," kata Yana dalam keterangannya, Selasa (5/11/2024).
Yana menilai kejarian tersebut perlu diinvestigasi lebih mendalam oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur. Investigasi dibutuhkan untuk meluruskan isu yang muncul terkait dugaan malapraktik, salah memberikan obat.
"Untuk memastikan penyebabnya, perlu dilakukan investigasi secara mendalam dan komprehensif," katanya.
Ampuh, kata Yana, juga mendorong Polres Cianjur melakukan langkah-langkah penyelidikan kemungkinan terjadi dugaan tindak pidana. "Kemungkinan terjadi tindak pidana bisa saja muncul dalam peristiwa itu. Kami mendorong pihak kepolisian menyelidikinya," katanya.
Ketua Jaringan Intelektual Muda (JIM) Cianjur, Alief Irvan mendapatkan informasi, pengobatan gratis yang digelar oleh salah satu paslon kepala daerah itu tidak mengantongi izin atau setidaknya berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Cianjur.
"Seharusnya berkoordinasi terlebih dahulu. Apalagi ini menyangkut dengan keselamatan nyawa orang lain. Jangan karena hanya ingin berkampanye, sampai nyawa orang lain melayang dengan kecerobohannya," katanya.
Baca Juga