Pasar Kue Dadakan Sebabkan Kerumunan Harus Ditertibkan
loading...
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Banyaknya pasar wadai atau kue dadakan yang menjajakan takjil di bulan Ramadhan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng perlu menjadi perhatian bersama. Supaya pedagang dan pembeli dapat menerapkan protokol kesehatan secara ketat, mengingat saat ini masih terjadi pandemi COVID-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman. Pemkab Kobar tahun ini tidak menggelar pasar wadai untuk mencegah terjadinya kerumunan. Kendati demikian, saat ini muncul pasar wadai dadakan. Hal itu perlu mendapatkan perhatian khusus dari Tim Gugus tugas penanganan COVID-19.
"Dengan adanya pasar wadai dadakan ini, diharapkan tidak menimbulkan masalah baru di tengah Pandemi COVID-19, bukan dilarang tetapi hanya saja perlu adanya pembinaan agar para pedagang wadai dadakan ini tetap mentaati protokol kesehatan," ujar Bambang Suherman, Kamis, 21 April 2021.
Keberadaan pasar wadai dadakan ini merupakan semangat para UMKM untuk tetap bangkit dan bertahan hidup, ditengah Pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini. Untuk itu, agar semua berjalan lancar pedagang dan pengunjung harus disiplin prokes. Baca: Pemungutan Suara Ulang di PALI Diprediksi Berjalan Ketat.
Seperti diketahui bersama, pedagang wadai dadakan ini menjamur di setiap pinggir jalan. Bahkan saat sore hari menjelang buka puasa, kegiatan pasar wadai dadakan ini penuh di datangi para pembeli, hal ini sangat riskan apabila masyarakat, baik penjual maupun pembeli tidak mematuhi protokol kesehatan.
"Pada intinya kami tidak melarang bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan momen Ramadan ini, untuk mencari rejeki dengan berjualan wadai atau lauk pauk untuk buka puasa, hanya kami mengharapkan agar para pedagang ini diberikan bimbingan baik tentang protokol kesehatan maupun kebersihan makanan yang dijual," pungkasnya. Baca Juga: Batam Masuk Masa Puncak Hujan Tertinggi, Waspada Potensi Gelombang Laut.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman. Pemkab Kobar tahun ini tidak menggelar pasar wadai untuk mencegah terjadinya kerumunan. Kendati demikian, saat ini muncul pasar wadai dadakan. Hal itu perlu mendapatkan perhatian khusus dari Tim Gugus tugas penanganan COVID-19.
"Dengan adanya pasar wadai dadakan ini, diharapkan tidak menimbulkan masalah baru di tengah Pandemi COVID-19, bukan dilarang tetapi hanya saja perlu adanya pembinaan agar para pedagang wadai dadakan ini tetap mentaati protokol kesehatan," ujar Bambang Suherman, Kamis, 21 April 2021.
Keberadaan pasar wadai dadakan ini merupakan semangat para UMKM untuk tetap bangkit dan bertahan hidup, ditengah Pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini. Untuk itu, agar semua berjalan lancar pedagang dan pengunjung harus disiplin prokes. Baca: Pemungutan Suara Ulang di PALI Diprediksi Berjalan Ketat.
Seperti diketahui bersama, pedagang wadai dadakan ini menjamur di setiap pinggir jalan. Bahkan saat sore hari menjelang buka puasa, kegiatan pasar wadai dadakan ini penuh di datangi para pembeli, hal ini sangat riskan apabila masyarakat, baik penjual maupun pembeli tidak mematuhi protokol kesehatan.
"Pada intinya kami tidak melarang bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan momen Ramadan ini, untuk mencari rejeki dengan berjualan wadai atau lauk pauk untuk buka puasa, hanya kami mengharapkan agar para pedagang ini diberikan bimbingan baik tentang protokol kesehatan maupun kebersihan makanan yang dijual," pungkasnya. Baca Juga: Batam Masuk Masa Puncak Hujan Tertinggi, Waspada Potensi Gelombang Laut.
(nag)