Kendaraan Akan Disita Tiga Bulan Jika Kedapatan Balap Liar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Jajaran Satlantas Polrestabes Makassar, mengaku akan menerapkan sanksi tegas bagi masyarakat yang terlibat dalam aksi balap liar selama Bulan Suci Ramadhan.
Kaur Bin Ops Satlantas Polrestabes Makassar, AKP Hartati menegaskan kendaraan yang didapati petugas ketika penggerebekan balap liar bakal disita berbulan-bulan.
"Kita sita dua sampai tiga bulan tergantung keterlibatan pemilik kendaraan dalam kasus balap liar . Itu sanksi tegas kami bagi yang kedapatan balap liar," kata Hartati kepada Sindonews, Rabu (21/4/2021).
Meski begitu, Perwira Polri tiga balok itu mengaku belum merekap jumlah kendaraan yang disita pihaknya. Hartati menyebut kendaraan yang ditahan didominasi roda dua .
"Sekitar puluhan (kendaraan) ada roda dua dan roda empat. Tapi pastinya belum direkap, besok saya kasih datanya," imbuhnya.
Dia menerangkan, beberapa kendaraan tersebut diamankan dari pebalap liar sekaligus pemilik.
"Ada juga yang kendaraan dari penonton. Itu nanti kita pilah, sanksinya tentu beda. Tapi pasti tetap ditahan minimal dua bulan, iya (sampai selesai lebaran)," ucap Hartati.
Dia mengaku, sejauh ini pihaknya sudah memaksimalkan penegakan dengan melibatkan unsur lain kepolisian seperti Satsabhara. "Termasuk patroli masing-masing Polsek kita gencarkan," terang Hartati.
Menurutnya, wilayah-wilayah yang dulu sering dipakai aksi kebut-kebutan ilegal ini tidak lagi menetap. "Jadi titiknya tidak menetap. Sekarang berpindah-pindah dan tidak bergerombol. Itu satu tugas kita lagi," ungkap Hartati.
Lebih lanjut, kata dia, balapan liar selain berbahaya juga mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat. Beberapa wilayah seperti Jalan AP Pettarani, Cenderawasih, Boulevard, sepanjang Veteran jadi atensi pihaknya.
Oleh karenanya Hartati meminta kepada orang tua agar bisa menjadi polisi bagi anak-anaknya, untuk terus mengingatkan dan mengontrol tingkah laku buah hatinya supaya tidak terlibat dalam aksi kebut-kebutan.
"Iya itu peran dan partisipasi dari orang tua dan masyarakat untuk mengingatkan anak-anaknya jangan melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Khususnya balapan liar ," pontat Hartati.
Lihat Juga: Parah, Tak Hanya Hamili Anak di Bawah Umur Ternyata Pengungsi Rohingya Ini Provokator Kericuhan
Kaur Bin Ops Satlantas Polrestabes Makassar, AKP Hartati menegaskan kendaraan yang didapati petugas ketika penggerebekan balap liar bakal disita berbulan-bulan.
"Kita sita dua sampai tiga bulan tergantung keterlibatan pemilik kendaraan dalam kasus balap liar . Itu sanksi tegas kami bagi yang kedapatan balap liar," kata Hartati kepada Sindonews, Rabu (21/4/2021).
Meski begitu, Perwira Polri tiga balok itu mengaku belum merekap jumlah kendaraan yang disita pihaknya. Hartati menyebut kendaraan yang ditahan didominasi roda dua .
"Sekitar puluhan (kendaraan) ada roda dua dan roda empat. Tapi pastinya belum direkap, besok saya kasih datanya," imbuhnya.
Dia menerangkan, beberapa kendaraan tersebut diamankan dari pebalap liar sekaligus pemilik.
"Ada juga yang kendaraan dari penonton. Itu nanti kita pilah, sanksinya tentu beda. Tapi pasti tetap ditahan minimal dua bulan, iya (sampai selesai lebaran)," ucap Hartati.
Dia mengaku, sejauh ini pihaknya sudah memaksimalkan penegakan dengan melibatkan unsur lain kepolisian seperti Satsabhara. "Termasuk patroli masing-masing Polsek kita gencarkan," terang Hartati.
Menurutnya, wilayah-wilayah yang dulu sering dipakai aksi kebut-kebutan ilegal ini tidak lagi menetap. "Jadi titiknya tidak menetap. Sekarang berpindah-pindah dan tidak bergerombol. Itu satu tugas kita lagi," ungkap Hartati.
Lebih lanjut, kata dia, balapan liar selain berbahaya juga mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat. Beberapa wilayah seperti Jalan AP Pettarani, Cenderawasih, Boulevard, sepanjang Veteran jadi atensi pihaknya.
Oleh karenanya Hartati meminta kepada orang tua agar bisa menjadi polisi bagi anak-anaknya, untuk terus mengingatkan dan mengontrol tingkah laku buah hatinya supaya tidak terlibat dalam aksi kebut-kebutan.
"Iya itu peran dan partisipasi dari orang tua dan masyarakat untuk mengingatkan anak-anaknya jangan melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Khususnya balapan liar ," pontat Hartati.
Lihat Juga: Parah, Tak Hanya Hamili Anak di Bawah Umur Ternyata Pengungsi Rohingya Ini Provokator Kericuhan
(agn)