Amerika Merugi Lagi, Jet Tempurnya Seharga Rp1,3 Triliun Jatuh

Kamis, 21 Mei 2020 - 11:36 WIB
loading...
Amerika Merugi Lagi,...
Militer Amerika Serikat (AS) harus menanggung kerugian cukup besar setelah pesawat jet tempur siluman F-35 senilai Rp1.3 triliun, jatuh di Florida. Foto : Inews/Doc
A A A
EGLIN - Militer Amerika Serikat (AS) harus menanggung kerugian cukup besar setelah pesawat jet tempur siluman F-35 senilai Rp1.3 triliun, jatuh di Florida. Pesawat ini jatuh, saat akan mendarat diPangkalan Angkatan Udara Eglin

Para pejabat militer Amerika dalam keterangan pers mengatakan pilot F-35 berhasil keluar sebelum pesawat jatuh.Pilot tersebut telah dibawa fasilitas medis di pangkalan setempat dan dalam kondisi stabil.

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 21.30 malam, setelah seorang pilot yang ditugaskan untuk Skuadron Tempur ke-58 hendak mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Eglin. "(Pilot) berpartisipasi dalam pelatihan malam rutin," bunyi keterangan pers tersebut yang dilansir The Hill, Kamis (21/05/2020).

Jatuhnya F-35 ini tidak mengakibatkan kematian dan kerusakan pada properti sipil. Penyebab kecelakaan sedang diselidiki.

Para pejabat militer tidak merinci kerusakan pesawat siluman yang jatuh. Pesawat yang jatuh adalah F-35A Angkatan Udara, salah satu varian F-35, yang harganya USD 90 juta (lebih dari Rp1,3 triliun) per unit.

Baca : Bisa Picu Perang ! Amerika Kirim Pesawat Pembom Nuklir Dekati China

Pada jumat lalu, sebuah jet tempur siluman F-22 Raptor jatuh di tempat latihan dan tes Pangkalan Angkatan Udara Eglin, sekitar 12 mil timur laut dari pangkalan utama. Pilot dalam kecelakaan itu juga berhasil mengeluarkan diri dan dibawa ke rumah sakit pangkalan dengan kondisi stabil. F-22 Raptor harga per unitnya adalah sekitar USD143 juta atau lebih dari Rp2,1 triliun.

Kecelakaan Selasa malam juga merupakan yang kedua bagi F-35 AS, jet paling canggih di korps militer Amerika Serikat. Pada bulan September 2018, jet tempur siluman F-35B Korps Marinir jatuh di dekat Beaufort, S.C. Pilot juga dapat mengeluarkan diri dalam kasus itu. Investigasi Kantor Akuntabilitas Pemerintah menyimpulkan penyebab kecelakaan itu adalah cacat manufaktur di tabung bahan bakar.

Sebuah pesawat F-35A milik Jepang juga jatuh pada April 2019, dan menewaskan pilotnya. Militer Jepang mengaitkan kecelakaan itu dengan pilot yang mengalami vertigo saat terbang ke Samudra Pasifik.
(sri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1451 seconds (0.1#10.140)