Kisah Gertrude Banda, Agen CIA yang Bawa Kapolri Pertama ke Amerika demi Melawan Komunis

Rabu, 22 Januari 2025 - 15:47 WIB
loading...
Kisah Gertrude Banda,...
Perempuan asal Indonesia Gertrude Banda yang menjadi Agen CIA membawa misi Kapolri pertama Jenderal Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo ke Amerika Serikat pada tahun 1948. Foto: Ist
A A A
PEREMPUANasal Indonesia Gertrude Banda yang menjadi Agen Central Intelligence Agency (CIA) membawa misi Kapolri pertama Jenderal Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo ke Amerika Serikat pada tahun 1948.

Tujuannya untuk melakukan studi banding sekaligus meminta persenjataan memperkuat Mobile Brigade (sekarang Brimob) melawan komunis. Dengan mendekati Inggris dan Amerika Serikat sekaligus mendukung kebijakannya di Asia Tenggara, Banda yakin komunis di Indonesia bisa dilawan.



Banda yang diidentikkan dengan Pulau Banda, Kepulauan Maluku menjadi spionase badan intelijen di Amerika Serikat tersebut kerap dihubungkan dengan nama Margaretha Geertruida Zelle. Margaretha, ahli telik sandi perempuan terkenal di dunia yang saat itu bernama Mata Hari.

Dikutip dari berbagai sumber, setelah menempuh pendidikan tinggi, Banda menjadi guru di Indonesia. Kisah lain bertutur saat berusia sekitar 20 tahun atau remaja, Banda menjadi simpanan pengusaha perkebunan Belandatajir yang usianya lebih dari 60 tahun.

Bos Belanda itu memberikan kemewahan dan memperlakukan Banda seperti istri. Pengusaha tersebut meninggal dunia pada tahun 1935 kemudian meninggalkan kekayaan melimpah.

Banda pun menjadi pesohor di Batavia. Saat Perang Dunia II, rumahnya diambil alih dan menjadi tempat pertemuan perwira Jepang.

Berawal dari rumahnya disinggahi orang-orang Jepang, dia perlahan menjadi mata-mata. Banda kerap mendengarkan pembicaraan penjajah Jepang dan gosip kolaboratornya orang Eurasia yang dia lihat setiap hari ketika mengajar.

Banda pun meneruskan semua informasi yang dipelajarinya kepada gerakan bawah tanah Indonesia. Mereka kemudian meneruskannya ke dinas intelijen Inggris yang bekerja sama dengan gerilyawan di hutan untuk disiarkan melalui radio ke London.

Untuk menghindari kecurigaan, Banda menyampaikan sedikit informasi kepada Jepang yang menganggapnya berharga karena mereka tidak memiliki sumber lain untuk membandingkan informasinya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4870 seconds (0.1#10.24)