25 Sekolah di Maros Disiapkan untuk Pembelajaran Tatap Muka
loading...
A
A
A
MAROS - Rencana pembelajaran sekolah tatap muka di Kabupaten Maros terus disiapkan, bahkan Dinas Pendidikan sudah mengkaji dan menyiapkan 25 sekolah dari empat kecamatan.
Ke 25 sekolah tersebut tersebar di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Mallawa, Camba, Cenrana dan Tompobulu.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maros , Takdir menjelaskan, semua sekolah yang akan dikaji terletak di daerah pedalaman, yang jauh dari akses kota. Selain itu, kasus paparan Covid-19 sudah tidak ada lagi dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.
"Jadi semua sekolah yang akan diuji coba itu, lokasinya jauh di pedalaman. Selain itu merupakan sekolah terisolir dan jumlah siswanya sedikit. Di sana juga tidak pernah ditemukan kasus Covid-19 dalam waktu enam bulan," kata Muh Takdir.
Lebih lanjut, Muh Takdir mengemukakan, untuk sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka, harus memenuhi sejumlah prosedur yang ditetapkan tim gugus Covid-19 dan Ikatan Guru Indonesia (IDI). Tak hanya itu, untuk membuka sekolah , nantinya tim Gugus Covid-19, aparat hukum akan mengunjungi dan memantau sekolah secara langsung.
"Untuk sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka harus ada juknisnya. Jika sanggup memenuhi sejumlah kriteria yang ditetapkan, maka sudah bisa menggelar pembelajaran tatap muka secara langsung," ungkapnya.
Takdir juga mengungkapkan, untuk langkah awal pelaksanaan sekolah tatap muka , akan dilakukan secara bertahap. "Jadi dari 4 kecamatan yang ditargetkan, tidak semua sekolah yang ada di kecamatan itu langsung menggelar sekolah tatap muka. Tapi cuma sebagian saja," beber Takdir diakhir wawancaranya.
Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari menuturkan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka untuk siswa di Maros memang sudah sangat dirindukan. Meski begitu tetap harus melalui proses yang ketat. Jangan sampai kata dia pembejaran tatap muka ini membuat kluster baru. Guru-gurunya juga sudah menjalani vaksinasi, jumlah siswa dibatasi yang hadir di sekolah.
Ke 25 sekolah tersebut tersebar di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Mallawa, Camba, Cenrana dan Tompobulu.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maros , Takdir menjelaskan, semua sekolah yang akan dikaji terletak di daerah pedalaman, yang jauh dari akses kota. Selain itu, kasus paparan Covid-19 sudah tidak ada lagi dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.
"Jadi semua sekolah yang akan diuji coba itu, lokasinya jauh di pedalaman. Selain itu merupakan sekolah terisolir dan jumlah siswanya sedikit. Di sana juga tidak pernah ditemukan kasus Covid-19 dalam waktu enam bulan," kata Muh Takdir.
Lebih lanjut, Muh Takdir mengemukakan, untuk sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka, harus memenuhi sejumlah prosedur yang ditetapkan tim gugus Covid-19 dan Ikatan Guru Indonesia (IDI). Tak hanya itu, untuk membuka sekolah , nantinya tim Gugus Covid-19, aparat hukum akan mengunjungi dan memantau sekolah secara langsung.
"Untuk sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka harus ada juknisnya. Jika sanggup memenuhi sejumlah kriteria yang ditetapkan, maka sudah bisa menggelar pembelajaran tatap muka secara langsung," ungkapnya.
Takdir juga mengungkapkan, untuk langkah awal pelaksanaan sekolah tatap muka , akan dilakukan secara bertahap. "Jadi dari 4 kecamatan yang ditargetkan, tidak semua sekolah yang ada di kecamatan itu langsung menggelar sekolah tatap muka. Tapi cuma sebagian saja," beber Takdir diakhir wawancaranya.
Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari menuturkan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka untuk siswa di Maros memang sudah sangat dirindukan. Meski begitu tetap harus melalui proses yang ketat. Jangan sampai kata dia pembejaran tatap muka ini membuat kluster baru. Guru-gurunya juga sudah menjalani vaksinasi, jumlah siswa dibatasi yang hadir di sekolah.
(agn)