Tarif Parkir di Sejumlah Titik Bakal Naik saat Ramadan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Tarif parkir kendaraan bakal mengalami kenaikan saat bulan Ramadan mendatang. Kenaikannya hanya berlaku di sejumlah titik yang dianggap strategis.
Direktur Utama PD Parkir Makassar Raya , Irhamsyah Gaffar tak menampik adanya rencana kenaikan tarif parkir ini. Kondisi yang menyesuaikan momen, bersifat temporer.
Dia melanjutkan, kenaikan tarif khusus parkir pun akan diberlakukan jika dalam kondisi insidentil. Dalam artian, suatu kawasan yang menjadi titik parkir kendaraan, namun berpotensi memacetkan jalan.
“Sebenarnya tidak semua tempat mengalami kenaikan. Yang dimaksud mengalami kenaikan ketika daerah-daerah itu menjadi tempat kemacetan. Misalnya yang ada di Pasar Butung, itu menjadi pasar tumpah karena di situ menjadi kemacetan,” papar Irhamsyah, Kamis (8/4/2021).
Kenaikan tarif khusus parkir inipun variatif. Kisaran kenaikannya bisa berkisar antara Rp5.000-Rp7.000. Bahkan maksimal bisa naik Rp10.000 jika berpotensi menyebabkan kemacetan.
Kendati begitu, rencana kenaikan tarif parkir di titik-titik parkir insidentil ini tengah dikaji. PD Parkir Makassar Raya telah membentuk tim khusus untuk itu. Tim yang sekaligus melakukan pengawasan di sejumlah lokasi.
“Itu dikerja oleh tim insidentil. Tim kami yang mengerjakan persoalan itu tarif parkir insidentil. Jadi tim Ramadan yang nanti bergerak,” imbuh dia.
Kenaikan tarif khusus parkir insidentil ini dikatakan Irhamsyah juga untuk mengendalikan potensi penumpukan kendaraan di badan jalan. Dengan harapan, parkir tidak mengganggu arus lalu lintas. Termasuk mengurangi mobilitas kendaraan pribadi. “Pengendalian namanya,” sebutnya.
Irhamsyah juga mendorong peningkatan penerimaan melalui retribusi tarif pagi saat Ramadan. Momentum yang dianggap strategis meraup pendapatan. Meski tetap ada pembatasan aktivitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Pengawasan di titik strategis juga akan dilakukan berkala selama Ramadan. Jangan sampai justru mobilitas warga akan penggunaan tempat parkir di lokasi parkir, membludak,
"Walaupun mungkin sebenarnya ada pembatasan kebijakan, misalnya masjid yang dibatasi 50%, namun kami tetap lakukan pemantauan di tiap titik-titik yang memang dianggap akan terjadi pembludakan. Jadi namanya tim insidentil pembludakan Ramadan," jelas Irham.
Sementara Humas PD Parkir Makassar Raya , Asrul membeberkan, pihaknya tengah mendata titik-titik lokasi parkir insidentil tersebut. Untuk sementara, ada 20 lokasi yang tersebar di sejumlah kawasan strategis.
Di antaranya, sekitaran Kawasan Pasar Butung, Pasar Sentral, Masjid al- Markas, Masjid Raya, Pasar Terong, Toko Satu Sama, Samping Mari, Depan Mtos, Toko Saka, Pusat Kuliner Mappanyukki, Toko Zarinah, dan Toko Dona Tello.
Selanjutnya di kawasan Toko Harapan Baru, Pasar Senggol, Toserba Murah Kakak Tua, Ramayana Pengayoman, Jalan Alauddin, sekitarab Imim Sudirman, Toko Distro Perintis, serta sekitaran MP (Boulevard dan Pengayoman)
"Kalau di data kami itu ada 20 titik yang kami kelola saat Ramadan. Namun tidak menutup kemungkinan tahun ini mungkin bisa bertambah, karena yang begini kan sifatnya situasional," jelas dia.
Setidaknya ada sebanyak 20 juru parkir yang akan dikerahkan. Jumlahnya pun masih akan ditambah menyesuaikan tingkat kepadatan untuk memudahkan mobilisasi.
Asrul juga membeberkan bahwa pihaknya telah menjejaki sejumlah kerja sama jelang Ramadan ini. Salah satunya Masjid Al-Markaz yang meminta adanya penanganan khusus perparkiran.
Lihat Juga: Pergoki Jukir Tarik Tarif Parkir Rp35 Ribu, Wali Kota Eri Cahyadi: Malu-maluin Surabaya!
Direktur Utama PD Parkir Makassar Raya , Irhamsyah Gaffar tak menampik adanya rencana kenaikan tarif parkir ini. Kondisi yang menyesuaikan momen, bersifat temporer.
Dia melanjutkan, kenaikan tarif khusus parkir pun akan diberlakukan jika dalam kondisi insidentil. Dalam artian, suatu kawasan yang menjadi titik parkir kendaraan, namun berpotensi memacetkan jalan.
“Sebenarnya tidak semua tempat mengalami kenaikan. Yang dimaksud mengalami kenaikan ketika daerah-daerah itu menjadi tempat kemacetan. Misalnya yang ada di Pasar Butung, itu menjadi pasar tumpah karena di situ menjadi kemacetan,” papar Irhamsyah, Kamis (8/4/2021).
Kenaikan tarif khusus parkir inipun variatif. Kisaran kenaikannya bisa berkisar antara Rp5.000-Rp7.000. Bahkan maksimal bisa naik Rp10.000 jika berpotensi menyebabkan kemacetan.
Kendati begitu, rencana kenaikan tarif parkir di titik-titik parkir insidentil ini tengah dikaji. PD Parkir Makassar Raya telah membentuk tim khusus untuk itu. Tim yang sekaligus melakukan pengawasan di sejumlah lokasi.
“Itu dikerja oleh tim insidentil. Tim kami yang mengerjakan persoalan itu tarif parkir insidentil. Jadi tim Ramadan yang nanti bergerak,” imbuh dia.
Kenaikan tarif khusus parkir insidentil ini dikatakan Irhamsyah juga untuk mengendalikan potensi penumpukan kendaraan di badan jalan. Dengan harapan, parkir tidak mengganggu arus lalu lintas. Termasuk mengurangi mobilitas kendaraan pribadi. “Pengendalian namanya,” sebutnya.
Irhamsyah juga mendorong peningkatan penerimaan melalui retribusi tarif pagi saat Ramadan. Momentum yang dianggap strategis meraup pendapatan. Meski tetap ada pembatasan aktivitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Pengawasan di titik strategis juga akan dilakukan berkala selama Ramadan. Jangan sampai justru mobilitas warga akan penggunaan tempat parkir di lokasi parkir, membludak,
"Walaupun mungkin sebenarnya ada pembatasan kebijakan, misalnya masjid yang dibatasi 50%, namun kami tetap lakukan pemantauan di tiap titik-titik yang memang dianggap akan terjadi pembludakan. Jadi namanya tim insidentil pembludakan Ramadan," jelas Irham.
Sementara Humas PD Parkir Makassar Raya , Asrul membeberkan, pihaknya tengah mendata titik-titik lokasi parkir insidentil tersebut. Untuk sementara, ada 20 lokasi yang tersebar di sejumlah kawasan strategis.
Di antaranya, sekitaran Kawasan Pasar Butung, Pasar Sentral, Masjid al- Markas, Masjid Raya, Pasar Terong, Toko Satu Sama, Samping Mari, Depan Mtos, Toko Saka, Pusat Kuliner Mappanyukki, Toko Zarinah, dan Toko Dona Tello.
Selanjutnya di kawasan Toko Harapan Baru, Pasar Senggol, Toserba Murah Kakak Tua, Ramayana Pengayoman, Jalan Alauddin, sekitarab Imim Sudirman, Toko Distro Perintis, serta sekitaran MP (Boulevard dan Pengayoman)
"Kalau di data kami itu ada 20 titik yang kami kelola saat Ramadan. Namun tidak menutup kemungkinan tahun ini mungkin bisa bertambah, karena yang begini kan sifatnya situasional," jelas dia.
Setidaknya ada sebanyak 20 juru parkir yang akan dikerahkan. Jumlahnya pun masih akan ditambah menyesuaikan tingkat kepadatan untuk memudahkan mobilisasi.
Asrul juga membeberkan bahwa pihaknya telah menjejaki sejumlah kerja sama jelang Ramadan ini. Salah satunya Masjid Al-Markaz yang meminta adanya penanganan khusus perparkiran.
Lihat Juga: Pergoki Jukir Tarik Tarif Parkir Rp35 Ribu, Wali Kota Eri Cahyadi: Malu-maluin Surabaya!
(agn)