Kebun Si Pintar Pemkab Lutra, Bangun Kepedulian Siswa Terhadap Lingkungan

Senin, 05 April 2021 - 23:02 WIB
loading...
Kebun Si Pintar Pemkab...
Tim verifikasi lapangan KIPP 2021 Provinsi Sulsel meninjau Kebun Si Pintar di Kelurahan Baliase, Kecamatan Masamba. Foto: Humas Pemkab Luwu Utara
A A A
LUWU UTARA - Kabupaten Luwu Utara punya sejumlah inovasi yang kini sedang bersaing di kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) 2021 tingkat Provinsi Sulsel. Salah satu inovasi tersebut adalah Kebun Si Pintar.

Kebun Si Pintar atau Siswa Peduli Lingkungan Sekitar ini merupakan inovasi yang memadukan antara ilmu bercocok tanam dan praktek kepedulian terhadap sesama. Inovasi ini diciptakan Suharto, Kepala Bidang Pembinaan Guru Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara .



Inovasi ini bersaing dengan 41 inovasi lainnya di Sulsel untuk masuk ke dalam jajaran elit TOP 30 inovasi terbaik KIPP 2021. Inovasi ini telah melalui serangkaian tahapan penilaian.

Terakhir, tim verifikasi lapangan KIPP Sulsel sudah meninjau Kebun Si Pintar di SD 102 Lindu Masamba. Di sana, tim melihat kesesuain antara presentasi dan implementasi dari inovasi ini.

Lantas apa keunikan dan kebaruan dari inovasi yang mulai diterapkan pada 2018 ini? Oleh inovatornya, Suharto, inovasi ini berangkat dari semangat, bagaimana membangun karakter siswa SD untuk selalu peduli terhadap sesamanya, utamanya wargakurang mampu .

“Konsep dari inovasi ini adalah bagaimana membangun kepedulian anak-anak terhadap sesama. Awalnya anak-anak kelas 4 sampai kelas 6 mengimplementasikan kurikulum berbasis muatan lokal dengan bercocok tanam di lahan pekarangan sekolah dengan menanam berbagai jenis sayuran. Saat panen, anak-anak ini bersama gurunya menikmati hasilnya,” kata Suharto yang juga inovator Rompi KPK ini.



Ia kemudian berpikir, bagaimana hasil panen sayur tersebut bisa dinikmati juga oleh warga kurang mampu yang ada di sekitar sekolah. Lantas timbul di benaknya untuk mengubah pola implementasi kurikulum muatan lokal tersebut dengan memindahkan kebun sekolah ke rumah-rumah warga kurang mampu.

“Di sisi lain ternyata di sekitar lingkungan sekolah ada warga kurang mampu terhimpit beban ekonomi, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang tentu saja semakin menyulitkan ekonomi mereka,” ungkap pria yang akrab disapa Atto ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6981 seconds (0.1#10.140)