Punya Jutaan Follower, Ridwan Kamil Manfaatkan Akun Medsosnya Dukung Gernas

Kamis, 01 April 2021 - 20:09 WIB
loading...
Punya Jutaan Follower,...
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam JAPRI (Jabar Punya Informasi) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (1/4/2021). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUN - Pandemi COVID-19 tidak hanya menyerang sektor kesehatan, tetapi juga melumpuhkan perekonomian. Pembatasan mobilitas secara besar-besaran membuat roda produksi usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berhenti bahkan ada yang gulung tikar.

Baca juga: Libatkan 15.000 UMKM, Ridwan Kamil: Gerakan Bangga Buatan Indonesia Bidik 21 Juta Pembeli

Pemprov Jawa Barat pun berkomitmen menyukseskan Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang digagas pemerintah pusat untuk menstimulus dan membangkitkan UMKM.

Baca juga: Jamin Keamanan Jumat Agung dan Paskah 2021, Ridwan Kamil: Jangan Takut

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil yang juga Brand Ambasador Gernas BBI Jabar menyatakan, akan memanfaatkan akun media sosial pribadi dengan jutaan pengikut (follower)-nya untuk mengampanyekan "Belanja Adalah Bela Negara" secara masif.

"Buat apa banyak (pengikut di media sosial), kalau tidak dimanfaatkan dengan kebaikan,” kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat menjadi pembicara dalam JAPRI (Jabar Punya Informasi) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (1/4/2021).

“Ada 15.000 UMKM di Jabar yang siap mengikuti Gernas BBI. Bulan April, pemerintah pusat akan mempromosikan produk-produk UMKM Jabar dengan maksimal. Kami berinisiatif melengkapi ini dengan gerakan Belanja Adalah Bela Negara," katanya.

Kolaborasi yang kuat antara Pemda Provinsi Jabar, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar menjadi kunci keberhasilan Gernas BBI di Jabar.

Gernas BBI di Jabar mengambil tagline #UMKMJabarPaten. Kang Emil berharap, Gernas BBI dapat membangkitkan UMKM sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat Jabar.

"Negeri kita ini negeri UMKM, bukan konglomerasi. Satu tumbang tumbuh seribu, sehingga ekonomi kita kuat, cintai produk lokal karena barangnya berkualitas," tuturnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1984 seconds (0.1#10.140)