Bank Jatim Bakal Salurkan KUR Rp1 Triliun di Semester Kedua 2021
loading...
A
A
A
SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim berencana menyalurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2021. Bank yang sahamnya mayoritas dikuasai Pemprov Jatim itu akan fokus salurkan KUR ke sektor UMKM.
"Kami dipercaya mengelola dana KUR. Nilainya Rp1 triliun. Kami akan asesmen dengan baik supaya tersalurkan maksimal pada orang yang tepat. Terutama untuk sektor riil seperti UMKM. Penyalurannya mulai semester kedua tahun ini," kata Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman, Minggu(14/3/2021).
Penyaluran dana KUR oleh Bank Jatim ini untuk kali pertama dilakukan. Pembagian KUR itu akan fokus pada sektor perdagangan kecil dan pertanian yang tidak terdampak COVID-19 dengan komposisi pembagian sektor mikro, ritel dan kecil. "Kami sudah presentasikan berapa untuk UKM atau sektor lain, dan ini sedang kami rumuskan,” tandas Busrul.
Baca juga: Ancam 47 Jenis Burung dan Kawasan Karst, Aktivis Tolak Tambang Emas di Trenggalek
Selain KUR, awal tahun ini, emiten berkode saham BJTM itu juga mendapat titipan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar Rp2 triliun untuk penanganan COVID-19. "Dana ini akan segera disalurkan pada nasabah, maupun debitur yang terdampak langsung maupun tidak langsung pandemi COVID-19," ujar Busrul.
Ada dua skema yang disiapkan untuk penyaluran kredit tersebut. Pertama, Direct Loan, yakni menyalurkan pinjaman kepada nasabah langsung. Kedua, Two Step Loan, yakni menyalurkan dana ke Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Setelah itu, baru disalurkan ke masyarakat.
Berdasarkan kinerja keuangan BJTM per akhir November 2020, aset Bank Jatim tercatat sebesar Rp87,02 triliun atau tumbuh 15,01% year on year (yoy), Dana Pihak Ketiga (DPK) mencatatkan pertumbuhan 17,92% menjadi sebesar Rp73,96 triliun.
Sementara penyaluran kredit mencapai Rp41,13 triliun atau tumbuh 7,29%. Kredit di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar Rp6,62 triliun atau tumbuh 11,28%. Diikuti dengan kredit korporasi yang sebesar Rp10,30 triliun atau tumbuh 8,59%.
Komposisi rasio keuangan pada periode November 2020 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,51%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,59%, dan Return on Asset (ROA) sebesar 2,49%.
Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 70,58%. Dari keseluruhan kinerja positif tersebut, bankjatim, berhasil mencatatkan laba sebesar Rp1,34 triliun atau tumbuh 1,07%.
"Kami dipercaya mengelola dana KUR. Nilainya Rp1 triliun. Kami akan asesmen dengan baik supaya tersalurkan maksimal pada orang yang tepat. Terutama untuk sektor riil seperti UMKM. Penyalurannya mulai semester kedua tahun ini," kata Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman, Minggu(14/3/2021).
Penyaluran dana KUR oleh Bank Jatim ini untuk kali pertama dilakukan. Pembagian KUR itu akan fokus pada sektor perdagangan kecil dan pertanian yang tidak terdampak COVID-19 dengan komposisi pembagian sektor mikro, ritel dan kecil. "Kami sudah presentasikan berapa untuk UKM atau sektor lain, dan ini sedang kami rumuskan,” tandas Busrul.
Baca juga: Ancam 47 Jenis Burung dan Kawasan Karst, Aktivis Tolak Tambang Emas di Trenggalek
Selain KUR, awal tahun ini, emiten berkode saham BJTM itu juga mendapat titipan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar Rp2 triliun untuk penanganan COVID-19. "Dana ini akan segera disalurkan pada nasabah, maupun debitur yang terdampak langsung maupun tidak langsung pandemi COVID-19," ujar Busrul.
Ada dua skema yang disiapkan untuk penyaluran kredit tersebut. Pertama, Direct Loan, yakni menyalurkan pinjaman kepada nasabah langsung. Kedua, Two Step Loan, yakni menyalurkan dana ke Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Setelah itu, baru disalurkan ke masyarakat.
Berdasarkan kinerja keuangan BJTM per akhir November 2020, aset Bank Jatim tercatat sebesar Rp87,02 triliun atau tumbuh 15,01% year on year (yoy), Dana Pihak Ketiga (DPK) mencatatkan pertumbuhan 17,92% menjadi sebesar Rp73,96 triliun.
Sementara penyaluran kredit mencapai Rp41,13 triliun atau tumbuh 7,29%. Kredit di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar Rp6,62 triliun atau tumbuh 11,28%. Diikuti dengan kredit korporasi yang sebesar Rp10,30 triliun atau tumbuh 8,59%.
Komposisi rasio keuangan pada periode November 2020 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,51%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,59%, dan Return on Asset (ROA) sebesar 2,49%.
Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 70,58%. Dari keseluruhan kinerja positif tersebut, bankjatim, berhasil mencatatkan laba sebesar Rp1,34 triliun atau tumbuh 1,07%.
(msd)