Benderang Pertahanan Terakhir Kota dari Sampah
loading...
A
A
A
"Ketika setor sampah para warga bisa dapat uang dan memakainya untuk keperluan hidup setiap hari. Sampah yang terkumpul diantaranya plastik, seng, kayu, kardus, serta jenis sampah lainnya dikelompokkan sesuai jenisnya," katanya.
Sampah yang bisa didaur ulang langsung digunakan, serta sebagian lagi disetor ke pengepul besar. Uang yang diperoleh dari sampah bisa menambah biaya kebutuhan rumah tanga. Sampah-sampah yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan untuk banyak keperluan. sampah yang terkumpul dapat dimanfaatkan untuk membayar biaya listrik PLN, untuk simpan pinjam, biaya anak sekolah, serta untuk berobat bagi yang sakit.
Selama ini mayoritas warga kampung Gunung Anyar Tambak berprofesi sebagai nelayan, mereka menggantungkan hidupnya dari hasil tangkapan ikan di laut. Namun perubahan iklim maupun cuaca yang kurang bersahabat membuat nelayan beserta keluarganya tidak selalu mendapatkan hasil ekonomi dari kegiatan melaut.
Kesadaran masyarakat termasuk nelayan akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, menjadikan nelayan juga ikut terlibat mengumpulkan sampah plastik yang juga terdapat di laut dan muara suangai. Gayung pun bersambut, keinginan kuat untuk menjaga lingkungan bisa menambah pundi rupiah para nelayan yang mengambil sampah di sekitaran Pamurbaya.
"Nelayan kan berangkat ke laut mencari ikan, kalau memang di sana itu ikannya sepi dan mereka pulang tidak mendapatkan ikan, maka mereka langsung mencari sampah di laut. Jadi pulang mereka bawa sampah, kemudian kita timbang di sini," kata Kusniyati sembari menunjukan sampah-sampah yang diperoleh dari sungai.
Para warga yang berada di kampung nelayan sebelumnya berada di garis kemiskinan . Mereka mengantungkan nasib dari tangkapan ikan sebagai penakluk samudra. Beberapa warga juga menjemur ikan asin yang digunakan untuk menyambung hidup. Lokasi kampung berdekatan dengan muara sungai yang membatasi wilayah Kota Surabaya dengan Kabupaten Sidoarjo.
Dari muara sungai itu terbentang hutan mangrove yang terlihat hijau dan terjaga habitat di sekitarnya. Ketika ada bank sampah, para nelayan benar-benar bisa berfungsi ganda, mereka bisa mencari ikan sekaligus mencari sampah. Kini, terlihat di sepanjang muara yang ditumbuhi tanaman mangrove terlihat bersih dari sampah. Para nelayan juga sibuk menumpuk sampah plastik dan sampah jenis lainnya untuk dijual ke Bank Sampah Bintang Mangrove.
Sampah yang bisa didaur ulang langsung digunakan, serta sebagian lagi disetor ke pengepul besar. Uang yang diperoleh dari sampah bisa menambah biaya kebutuhan rumah tanga. Sampah-sampah yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan untuk banyak keperluan. sampah yang terkumpul dapat dimanfaatkan untuk membayar biaya listrik PLN, untuk simpan pinjam, biaya anak sekolah, serta untuk berobat bagi yang sakit.
Selama ini mayoritas warga kampung Gunung Anyar Tambak berprofesi sebagai nelayan, mereka menggantungkan hidupnya dari hasil tangkapan ikan di laut. Namun perubahan iklim maupun cuaca yang kurang bersahabat membuat nelayan beserta keluarganya tidak selalu mendapatkan hasil ekonomi dari kegiatan melaut.
Kesadaran masyarakat termasuk nelayan akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, menjadikan nelayan juga ikut terlibat mengumpulkan sampah plastik yang juga terdapat di laut dan muara suangai. Gayung pun bersambut, keinginan kuat untuk menjaga lingkungan bisa menambah pundi rupiah para nelayan yang mengambil sampah di sekitaran Pamurbaya.
"Nelayan kan berangkat ke laut mencari ikan, kalau memang di sana itu ikannya sepi dan mereka pulang tidak mendapatkan ikan, maka mereka langsung mencari sampah di laut. Jadi pulang mereka bawa sampah, kemudian kita timbang di sini," kata Kusniyati sembari menunjukan sampah-sampah yang diperoleh dari sungai.
Para warga yang berada di kampung nelayan sebelumnya berada di garis kemiskinan . Mereka mengantungkan nasib dari tangkapan ikan sebagai penakluk samudra. Beberapa warga juga menjemur ikan asin yang digunakan untuk menyambung hidup. Lokasi kampung berdekatan dengan muara sungai yang membatasi wilayah Kota Surabaya dengan Kabupaten Sidoarjo.
Dari muara sungai itu terbentang hutan mangrove yang terlihat hijau dan terjaga habitat di sekitarnya. Ketika ada bank sampah, para nelayan benar-benar bisa berfungsi ganda, mereka bisa mencari ikan sekaligus mencari sampah. Kini, terlihat di sepanjang muara yang ditumbuhi tanaman mangrove terlihat bersih dari sampah. Para nelayan juga sibuk menumpuk sampah plastik dan sampah jenis lainnya untuk dijual ke Bank Sampah Bintang Mangrove.