Benderang Pertahanan Terakhir Kota dari Sampah

Minggu, 28 Februari 2021 - 08:30 WIB
loading...
A A A
"Saat pandemi melanda pun kami menggiatkan program Bina Lingkungan dengan memberikan bantuan peralatan pencegahan COVID-19, bantuan sekolah sehat bebas COVID-19, alat kesehatan untuk penanggulangan COVID-19 hingga APD untuk relawan COVID-19 yang kesemuanya itu untuk seluruh wilayah di Jawa Timur," ujar Rasyid.



Upaya yang dilakukan PLN bersama para nelayan di Pamurbaya dirasakan mampu menjadi barisan pertahanan Surabaya untuk menjaga lingkungan . Salah satunya upaya Surabaya yang terus menambah ruang terbuka hijau (RTH) serta menurunkan suhu udara. Hasilnya pun bisa dirasakan, saat ini suhu udara di Kota Surabaya bisa turun sampai 2 derajat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin menuturkan, selama 10 tahun terakhir ini sudah ada penambahan 573 taman kota yang tersebar di berbagai titik di Kota Pahlawan. Tercatat, sampai akhir 2020 luas total taman di seluruh Surabaya sudah mencapai 1.651,24 hektar.

"Taman-taman ini berbeda-beda, ada yang bekas TPA serta jenis lainnya. Termasuk masih terjaganya hutan mangrove di Pamurbaya," jelasnya.

Mempertahankan mangrove sebagai benteng kota sangat penting. Berbagai ancaman abrasi serta upaya mempertahankan suhu di Surabaya harus terus dijaga. Dengan kondisi suhu yang bisa turun 2 derajat, total RTH di Surabaya sudah mencapai 7.356,24 hektar atau 21,99 persen dari luas Kota Surabaya.

Itu artinya, RTH publik di Surabaya sudah di atas target minimal sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) PU nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. "Jadi RTH publik kita sudah di atas target minimal, karena memang semua lahan yang bisa dimanfaatkan, kita gunakan untuk RTH. Bisa dilihat di Surabaya ini hijau," katanya.



Anna juga menegaskan, pengelolaan sampah di Surabaya terus disempurnakan. Saat ini sudah ada sebanyak 533 bank sampah dan telah menyalurkan tiap kampung 10 ribu magot untuk 500 kampung peserta SSC (Surabaya Smart City) 2020, guna pengurangan sampah rumah tangga. Keberadaan bank sampah di kampung nelayan juga memberikan andil besar dalam menjaga kawasan Pamurbaya.

Bahkan, ada pula delapan lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recyle) di beberapa tempat di Surabaya, ada pula 28 rumah kompos di berbagai titik di Surabaya. Sampah-sampah yang terkumpul itu pun kini bisa dijadikan sebagai energi listrik. "Pengelolaan sampah di Surabaya juga sudah bisa menghasilkan listrik di PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Benowo," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1955 seconds (0.1#10.140)