Wujudkan Pondok Bersih, Ponpes Tebuireng Optimalkan Bank Sampah

Selasa, 19 Desember 2023 - 15:26 WIB
loading...
Wujudkan Pondok Bersih,...
Danone-AQUA dan Ponpes Tebuireng bekerja sama dalam pengelolaan sampah melalui Bank Sampah Tebuireng di aula lantai 3 gedung Yusuf Hasyim Tebuireng, Jombang, Senin (18/12/2023). Foto/Masdarul Khoiri
A A A
JOMBANG - Pondok pesantren selama ini dikonotasikan kumuh dan kotor. Namun ini tak berlaku di Pesantren Tebuireng . Pesantren di Diwek, Jombang, mengelola sampah secara baik melalui Bank Sampah Tebuireng (BST).

Di pesantren ini, program edukasi pengelolaan sampah terus digalakkan. Program ini ditandai dengan penandatanganan Piagam Kerja Sama antara Danone-AQUA dan Ponpes Tebuireng dalam pengelolaan sampah melalui BST.

Acara yang berlangsung sukses dengan tema “Bersih, Berkah dan Berlimpah” ini diikuti perwakilan unit sekolah Tebuireng, santri, dan mahasiswa di aula lantai 3 gedung Yusuf Hasyim Tebuireng, Senin (18/12/2023).

Dzuriyah Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari, KH Mochamad Irfan Yusuf mengakui, pondok pesantren digambarkan sebagai sebuah kawasan yang kumuh dan kotor. “Tapi alhamdulillah, perlahan pandangan tersebut hilang dengan segala upaya pihak Pondok Pesantren,” ungkapnya.

“Dengan berbagai upaya dan kerja keras, pesantren sudah mampu mengelola kebersihan pondok pesantren dan tidak lagi dikonotasikan sebagai tempat yang kumuh dan kotor,” lanjutnya.

Gus Irfan Yusuf mengakui, di Ponpes Tebuireng sendiri kekumuhan itu sudah hilang. Selain itu di Ponpes Tebuireng juga dinilai sudah baik dalam mengelola sampah.

BST yang dioptimalkan kembali sejak Juli 2022 telah mampu mengelola sampah dari aktifitas di pondok. Santri di pondok tercatat bisa menghasilkan sampah hingga 50 ton sampah perbulan sampah inilah yang kemudian dikelola oleh BST yang bergerak dengan moto Bersih, Berkah, Berlimpah. Dengan upaya tersebut, Tebuireng telah menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah di lingkungan pondok.

Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, Karyanto Wibowo mengungkapkan, Pesantren Tebuireng adalah pondok pesantren yang telah melahirkan pemimpin besar di negeri ini.

“Tidak hanya melahirkan pemimpin-pemimpin besar di negeri ini. Pesantren Tebuireng luar biasa dengan menjadi pionir dalam segala bidang, pentingnya pengelolaan sampah yang tidak hanya sekadar sebuah kegiatan sosial saja. Tetapi kegiatan ini bisa berkelanjutan sampai seterusnya,” katanya.

Menurutnya, agar kegiatan pengelolaan sampah tidak berhenti begitu saja, maka para pengelolaan sampah juga bisa menjadi bisnis, tidak hanya menjadi program sosial saja. Karyanto juga mengkonfirmasi bahwa dari Danone memberikan perhatian khusus terhadap botol-botol bekas sehingga bisa diolah menjadi bahan utama daur ulang.

Botol tersebut melalui proses daur ulang dengan teknologi tinggi sehingga dijamin kebersihan dan kehalalannya sesuai dengan standar pangan. Danone mendukung Pesantren Tebuireng dalam pengelolaan sampah sebagai pesantren referensi bagi pondok-pondok pesantren lainnya dalam edukasi pengelolaan sampah serta dalam hal edukasi kesehatan.

Kolaborasi dengan Tebuireng ini menjadi bagian dari program Inclusive Recycling Indonesia (IRI). Sebuah program peningkatan pengelolaan sampah di Indonesia yang terbuka terhadap keterlibatan banyak pihak baik dari segi bisnis, lembaga pemerintah, lembaga pendidikan bahkan unit pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Keterlibatan banyak pihak tersebut diharapkan mampu membuka jejaring seluas-luasnya untuk membentuk suatu sistem pengelolaan sampah yang berkenlanjutan di Indonesia. “Semoga langkah kecil ini bisa berlanjut kedepannya dengan baik dan bisa memberikan dampak positif kepada kita semua,” tandasnya.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5714 seconds (0.1#10.140)