Pencuri Ternak Lari Terbirit-birit saat Tahu Warga Menghadang, Motor Pelaku Dibakar

Rabu, 24 Februari 2021 - 22:26 WIB
loading...
Pencuri Ternak Lari...
Aparat kepolisian bersama warga menunjukkan motor pelaku yang ditinggal pelaku dan dibakar warga. Foto: Istimewa
A A A
BIMA - Warga Desa Poja, Kecamatan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) melampiaskan amarahnya dengan membakar motor pelaku pencurian ternak yang selama ini meresahkan warga, Rabu (23/2/2021) dini hari.

Pelaku kabur dan lari ketakutan meninggalkan motor dan melepas ternak hasil curiannya saat mengetahui puluhan warga menghadang di tengah jalan. Peristiwa ini terjadi di Desa Poja, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima sekitar pukul 01.30 Wita. Awalnya kejadiannya setelah warga setempat mendapat informasi hilangnya ternak kambing milik warga yang dibawa oleh dua orang pelaku dengan menggunakan sepeda motor.

Sontak warga Desa Poja langsung keluar memblokir jalan raya lintas Wera-Sape. Melihat ramai warga, dua orang terduga pelaku yang menggunakan sepeda motor langsung kabur ke atas pegunungan setelah melepas kambing dan meninggalkan kendaraannya.

"Warga sempat mengejar pelaku, namun tak mendapatkan jejaknya. Akhirnya warga melampiaskan dengan membakar kendaraan yang ditinggalkan di pinggir jalan,” kata Kepala Desa Poja, Robi Darwis, saat diwawancarai dikediamannya, Rabu (23/2/2021) sore.



Menurut Robi, kejadian pembakaran itu merupakan sontak reaksi warga setelah sekian tahun terjadi pencurian ternak sapi dan kambing tanpa adanya antisipasi pihak aparat penegak hukum. Diakui, kantor Pos Polisi (Kapospol) yang ada di Desa Lamere, salah satu desa di ujung utara Sape, hingga kini terlihat tak berpenghuni layaknya kandang.

Hal itu membuat para pelaku leluasa beraksi terlebih di tengah malam yang begitu sepi. “Empat desa di ujung utara Kecamatan Sape yakni Desa Kowo, Buncu, Lamere, dan Desa Poja, menjadi sasaran para pelaku pencurian. Untuk itu, kami meminta agar pihak kepolisian dapat mengisi Kapospol yang ada di Lamere, guna mengantisipasi maraknya kasus pencurian,” ungkap Kades Poja.

Baca juga: Terungkap, Usai Dilepas 92 Ekor Sapi Selundupan Kembali Dibongkar di Tengah Laut

Dia bahkan menegaskan, tidak mengakui lagi keberadaan Polsek Sape dan Pos Brimob yang baru baru ini dibangun, jika kembali terjadi kasus pencurian yang sama. Sebab, saat ini warga pun sudah tak berani melintas jalan Sape-Wera jika sudah malam hari karena khawatir dicurigai sebagai pelaku pencurian ternak.

“Jika sudah diteriakin maling, pasti warga lain tak segan bermain hakim sendiri. Padahal belum tentu yang diteriaki adalah pelakunya. Tapi itulah kenyataannya akibat minimnya perhatian dari Aparat Penegak Hukum," ketusnya.

Robi menyebutkan, wilayah utara Sape merupakan daerah lintasan perbukitan sehingga memberikan peluang pelaku untuk selalu beraksi, terlebih kurangnya pengamanan dan patroli keliling dari pihak kepolisian. “Bila perlu di ujung Desa Poja harus dibangun lagi Pos Polisi untuk menjaga semua itu. Karena, Desa Poja merupakan desa perbatasan Kecamatan Sape dan Kecamatan Wera,” imbuhnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3138 seconds (0.1#10.140)