Hujan Beberapa Jam, Kota Semarang Tergenang Banjir
loading...
A
A
A
SEMARANG - Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang dan sekitarnya selama beberapa jam, mengakibatkan sejumlah sudut kota dan ruas jalan di ibu kota Jawa Tengah (Jateng) itu terendam banjir setinggi 20-75 centimeter (cm), Selasa (23/2/2021).
Berdasarkan Pusdalops BPBD Kota Semarang, setidaknya ada 19 titik banjir di antaranya, Jalan Ariloka, Kelurahan Krobokan dengan ketinggian air antara 25-75 cm; Jalan Raya Kaligawe (Depan RISA) ketinggian 25 - 50 cm, Jalan Yos Sudarso (Kelurahan Kemijen) ketinggian air antara 20 - 40 cm; Jalan Raya Simongan (Kelurahan Bongsari dan Ngemplak Simongan) ketinggian air 30 - 40 cm.
Di Jalan Pemuda ketinggian air mencapai 40 - 50 cm; Jalan Imam Bonjol sampai dengan Bundaran Bubakan ketinggian air sekitar 50 cm; lingkungan RT 1 hingga RT 4 RW 1 Kelurahan Mlatiharjo ketinggian 30 cm; Jalan Citarum Selatan, Kelurahan Bugangan ketinggian air 30 sampai dengan 50 cm; Jalan Tambak Dalam ketinggian air 20- 40 cm.
Selanjutnya, Jalan Mpu Tantular ketinggian air 20- 30 cm; Cilosari Dalam RT 2 RW 6 Kelurahan Kemijen ketinggian air 10 - 25 cm;Simpang Lima ketinggian air mencapai 20- 50 cm; Semarang Indah ketinggian air 50 cm; Kecamatan lama Genuk ketinggian air 20 - 40 cm; Jalan Muktiharjo Lor ketinggian air 10- 40 cm, Jalan Simpang Supriyadi ketinggian air 10- 25 cm, Jalan Gajah ketinggian air antara 20- 50 cm.
Sementara ketinggian air Kali Semarang sudah sejajar dengan jalam inspeksi di wilayah RW 07 dan RW 08 Kelurahan Jagalan. Sebagian wilayah Kecamatan Semarang Tengah ketinggian berkisar antara 20- 50 cm dan Jalan Alteri Yos Sudarso depan kawasan cipta ketinggian air mencapai 20- 40 cm.
“Banjir di Jalan Gajah Mada cukup tinggi, mencapai lutut orang dewasa. Ini banjir terparah,” kata Poniman (42) warga Prembaen, Semarang Tengah.
Dia menuturkan, banjir mulai terlihat menggenangi jalan sekitar pukul 15.15 WIB. "Sekitar pukul 15.00 WIB, hujan deras. Saat itu, saya sedang berada di Jalan Gajah Mada. Sekitar 15 menit kemudian, jalan tergenang dan genangan air terus meninggi,” ucapnya.
Sementara itu, arus lalu lintas di sejumlah jalan yang tergenang banjir tersendat. Bahkan di beberapa ruas jalan terjadi kemacetan. Pengendara sepeda motor yang nekat menerjang banjir, terpaksa mendorong motornya lantaran macet.
Di kawasan Simpang Lima. Kendaraan bermotor menumpuk di persimpangan Jalan Pandanaran dan Gajah Mada. Masyarakat berharap, pemerintah bergerak cepat mengatasi banjir agar lekas surut. “Ini bukan lokal, tapi banjir. Kemungkinan ada yang tidak beres dengan pompa penyedot air yang ada di sejumlah titik,” ujar Heri (36) warga Muktiharjo.
Berdasarkan Pusdalops BPBD Kota Semarang, setidaknya ada 19 titik banjir di antaranya, Jalan Ariloka, Kelurahan Krobokan dengan ketinggian air antara 25-75 cm; Jalan Raya Kaligawe (Depan RISA) ketinggian 25 - 50 cm, Jalan Yos Sudarso (Kelurahan Kemijen) ketinggian air antara 20 - 40 cm; Jalan Raya Simongan (Kelurahan Bongsari dan Ngemplak Simongan) ketinggian air 30 - 40 cm.
Di Jalan Pemuda ketinggian air mencapai 40 - 50 cm; Jalan Imam Bonjol sampai dengan Bundaran Bubakan ketinggian air sekitar 50 cm; lingkungan RT 1 hingga RT 4 RW 1 Kelurahan Mlatiharjo ketinggian 30 cm; Jalan Citarum Selatan, Kelurahan Bugangan ketinggian air 30 sampai dengan 50 cm; Jalan Tambak Dalam ketinggian air 20- 40 cm.
Selanjutnya, Jalan Mpu Tantular ketinggian air 20- 30 cm; Cilosari Dalam RT 2 RW 6 Kelurahan Kemijen ketinggian air 10 - 25 cm;Simpang Lima ketinggian air mencapai 20- 50 cm; Semarang Indah ketinggian air 50 cm; Kecamatan lama Genuk ketinggian air 20 - 40 cm; Jalan Muktiharjo Lor ketinggian air 10- 40 cm, Jalan Simpang Supriyadi ketinggian air 10- 25 cm, Jalan Gajah ketinggian air antara 20- 50 cm.
Sementara ketinggian air Kali Semarang sudah sejajar dengan jalam inspeksi di wilayah RW 07 dan RW 08 Kelurahan Jagalan. Sebagian wilayah Kecamatan Semarang Tengah ketinggian berkisar antara 20- 50 cm dan Jalan Alteri Yos Sudarso depan kawasan cipta ketinggian air mencapai 20- 40 cm.
“Banjir di Jalan Gajah Mada cukup tinggi, mencapai lutut orang dewasa. Ini banjir terparah,” kata Poniman (42) warga Prembaen, Semarang Tengah.
Dia menuturkan, banjir mulai terlihat menggenangi jalan sekitar pukul 15.15 WIB. "Sekitar pukul 15.00 WIB, hujan deras. Saat itu, saya sedang berada di Jalan Gajah Mada. Sekitar 15 menit kemudian, jalan tergenang dan genangan air terus meninggi,” ucapnya.
Sementara itu, arus lalu lintas di sejumlah jalan yang tergenang banjir tersendat. Bahkan di beberapa ruas jalan terjadi kemacetan. Pengendara sepeda motor yang nekat menerjang banjir, terpaksa mendorong motornya lantaran macet.
Di kawasan Simpang Lima. Kendaraan bermotor menumpuk di persimpangan Jalan Pandanaran dan Gajah Mada. Masyarakat berharap, pemerintah bergerak cepat mengatasi banjir agar lekas surut. “Ini bukan lokal, tapi banjir. Kemungkinan ada yang tidak beres dengan pompa penyedot air yang ada di sejumlah titik,” ujar Heri (36) warga Muktiharjo.
(nic)