Sok Jagoan Bersenjata Celurit, Maling Sadis Ini Nangis saat Ditangkap Polisi
loading...
A
A
A
BATAM - Tim Macan Polresta Barelang meringkus 2 orang pelaku pencurian dengan kekerasan (curas), yakni Indra Junaidi (34) dan Alek Iskandar (35). Keduanya ditangkap di sebuah lokasi permainan ketangkasan di kawasan Nagoya, Batam , Jumat sore (19/2/2021).
Sempat terjadi aksi kejar kejaran antara tersangka Indra dengan polisi. Senjata api yang menyalak tak membuat Indra takut. Residivis yang sudah 3 kali keluar masuk penjara ini semakin berlari kencang sambil menenteng senjata tajam jenis celurit.
Pelarian Indra berakhir saat 2 peluru menembus betisnya. "Terpaksa kita lumpuhkan karena pelaku mencoba kabur," kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Andri Kurniawan.
Penangkapan Indra terkait aksi kejamnya melakukan pencurian dengan kekerasan di ruko, kawasan Bengkong, Batam. Pelaku Indra yang terekam kamera pengintai menikam korbannya dengan senjata tajam.
"Pelaku saat melakukan pencurian, selalu membawa senjata tajam dan melukai korbannya," kata Andri Kurniawan.
Dalam aksinya ini, kedua pelaku berhasil merampas telepon genggam dan uang tunai milik korban usai menikam korban. Korban yang bernama Darlis Chaniago mengalami luka robek di bagian perut. "Korban terluka cukup parah akibat disabet dengan clurit," ungkap Andri.
Sementara itu, Indra Junaidi menangis usai ditangkap dan dilumpuhkan polisi. Dengan menahan sakit, bapak tiga anak ini mengaku nekat melakukan pencurian karena tidak memiliki pekerjaan usai keluar dari penjara.
"Uangnya untuk makan dan beli beras. Saya harus kasih makan anak dan istri, makanya saya nekat merampas barang orang," ujarnya dengan isak tangis.
Indra Junaidi merupakan residivis kasus yang sama. Beberapa waktu lalu, ia juga pernah dijebloskan ke penjara karena melakukan aksi yang sama. "Ini yang ke empat kalinya (masuk penjara)," sebutnya.
Indra juga meminta maaf pada Alex Iskandar karena menyebut namanya sebagai patner kerja dalam kejahatan. "Maaf aku bang. Aku terpaksa menyebut nama abang meski perjanjian kita kalau aku tertangkap harus menutup nama abang. Bagaimana lagi bang soalnya wajah kita terekam CCTV," ujarnya.
Sempat terjadi aksi kejar kejaran antara tersangka Indra dengan polisi. Senjata api yang menyalak tak membuat Indra takut. Residivis yang sudah 3 kali keluar masuk penjara ini semakin berlari kencang sambil menenteng senjata tajam jenis celurit.
Pelarian Indra berakhir saat 2 peluru menembus betisnya. "Terpaksa kita lumpuhkan karena pelaku mencoba kabur," kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Andri Kurniawan.
Penangkapan Indra terkait aksi kejamnya melakukan pencurian dengan kekerasan di ruko, kawasan Bengkong, Batam. Pelaku Indra yang terekam kamera pengintai menikam korbannya dengan senjata tajam.
"Pelaku saat melakukan pencurian, selalu membawa senjata tajam dan melukai korbannya," kata Andri Kurniawan.
Dalam aksinya ini, kedua pelaku berhasil merampas telepon genggam dan uang tunai milik korban usai menikam korban. Korban yang bernama Darlis Chaniago mengalami luka robek di bagian perut. "Korban terluka cukup parah akibat disabet dengan clurit," ungkap Andri.
Sementara itu, Indra Junaidi menangis usai ditangkap dan dilumpuhkan polisi. Dengan menahan sakit, bapak tiga anak ini mengaku nekat melakukan pencurian karena tidak memiliki pekerjaan usai keluar dari penjara.
"Uangnya untuk makan dan beli beras. Saya harus kasih makan anak dan istri, makanya saya nekat merampas barang orang," ujarnya dengan isak tangis.
Indra Junaidi merupakan residivis kasus yang sama. Beberapa waktu lalu, ia juga pernah dijebloskan ke penjara karena melakukan aksi yang sama. "Ini yang ke empat kalinya (masuk penjara)," sebutnya.
Indra juga meminta maaf pada Alex Iskandar karena menyebut namanya sebagai patner kerja dalam kejahatan. "Maaf aku bang. Aku terpaksa menyebut nama abang meski perjanjian kita kalau aku tertangkap harus menutup nama abang. Bagaimana lagi bang soalnya wajah kita terekam CCTV," ujarnya.
(shf)