Bantu Pemprov Jabar, Ikatan Pemulung Bangun Sistem Pengolahan Sampah Digital
loading...
A
A
A
"Saat ini mayoritas sampah masih tidak dipilah, baik sampah organik dan non-organik seperti plastik kerap disatukan dalam satu wadah ketika dibuang ke tong sampah. Minimnya pemilhan ini membuat jumlah sampah di setiap TPS (tempat pembuangan sampah) dan TPA menumpuk," ungkapnya.
Dia memaparkan, saat ini, timbunan sampah yang dapat tertangani hanya sekitar 30,31 persen. Karenanya, Dadang mengapresiasi dan menyambut baik terobosan yang dilakukan oleh IPI lewat pengembangan pengolahan sampah berbasis digital tersebut.
Pemprov Jabar, tambah Dadang, memiliki target jumlah sampah yang bisa dipilih mencapai 90,20 persen pada 2028 mendatang dengan volume sampah yang diperkirakan mencapai 25.000-30.000 ton per hari.
"Kami sekarang dituntut menyelesaikan persoalan ini makanya kita gandeng berbagai komunitas termasuk dari Greeny, agar secara nyata bisa ikut serta menyelesaikan masalah" kata Dadang.
Lihat Juga: Tak Perlu Retribusi Sampah, Suswono: Kita Harap Mesin Modern Pengelolaan Sampah di Tiap RW
Dia memaparkan, saat ini, timbunan sampah yang dapat tertangani hanya sekitar 30,31 persen. Karenanya, Dadang mengapresiasi dan menyambut baik terobosan yang dilakukan oleh IPI lewat pengembangan pengolahan sampah berbasis digital tersebut.
Pemprov Jabar, tambah Dadang, memiliki target jumlah sampah yang bisa dipilih mencapai 90,20 persen pada 2028 mendatang dengan volume sampah yang diperkirakan mencapai 25.000-30.000 ton per hari.
"Kami sekarang dituntut menyelesaikan persoalan ini makanya kita gandeng berbagai komunitas termasuk dari Greeny, agar secara nyata bisa ikut serta menyelesaikan masalah" kata Dadang.
Lihat Juga: Tak Perlu Retribusi Sampah, Suswono: Kita Harap Mesin Modern Pengelolaan Sampah di Tiap RW
(msd)