Benda Misterius Sempat Terbang Sebelum Ledakan Dahsyat di Mojokerto
loading...
A
A
A
"Saya nunggu istri saya mau salah isyak di musala ini. Tiba-tiba ada suara ledakan keras sekali. Saya kaget dan spontan melihat keluar. Saya lihat di sana itu api merah menyala. Selain itu ada seperti pecahan kaca terbang. Kalau soal bola api saya tidak tahu, baru tahu setelah dikabari Pak Husein pagi tadi," tutur Muslikh.
Kakek empat cucu ini menuturkan, ia juga heran dengan adanya ledakan dasyat itu, Menurutnya di kubangan bekas galian C tersebut tidak ada sampah berbahaya. Hanya tumpukan spon bekas yang bertesktur keras, kayu bekas, serta potongan kain sisa produksi sepatu dari pabrik yang sengaja dibuang di lokasi itu.
"Kalau benda-benda berbahaya atau limbah yang mengeluarkan bau tidak ada. karena memang saya tidak mau. Hanya spon sama limbah kayu seperti itu. Biasanya memang saya bakar sedikit-sedikit kalau datang. Memang sengaja dibuang di situ karena saya pakai untuk uruk," terang Muslikh.
Muslikh yang juga pengasuh TPQ ini mengakui jika ia mendapatkan inkam dari pembuangan limbah pabrik di atas lahannya itu. Untuk satu truknya, ia mendapatkan uang sebesar Rp200 ribu. Uang tersebut sebagian digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup serta biaya operasional TPQ.
"Tapi tidak mungkin kalau limbah itu (penyebab ledakan), soalnya tidak ada apa-apa selain spon, kain, kayu dan sebagian kecil kaleng cat yang ikut terbawa saat pembuangan. Karena memang saya menolak jika ada limbah (B3) dibuang di situ. Sebenarnya banyak yang menawarkan, tapi saya menolak," tandas Muslikh.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait penyebab ledakan tersebut. Nampak di lokasi sejumlah anggota dari Polsek Kutorejo tengah mengambil sampel material bekas ledakan. Sementara api juga masih nampak menyala di atas tumpukan sampah itu.
Kakek empat cucu ini menuturkan, ia juga heran dengan adanya ledakan dasyat itu, Menurutnya di kubangan bekas galian C tersebut tidak ada sampah berbahaya. Hanya tumpukan spon bekas yang bertesktur keras, kayu bekas, serta potongan kain sisa produksi sepatu dari pabrik yang sengaja dibuang di lokasi itu.
"Kalau benda-benda berbahaya atau limbah yang mengeluarkan bau tidak ada. karena memang saya tidak mau. Hanya spon sama limbah kayu seperti itu. Biasanya memang saya bakar sedikit-sedikit kalau datang. Memang sengaja dibuang di situ karena saya pakai untuk uruk," terang Muslikh.
Muslikh yang juga pengasuh TPQ ini mengakui jika ia mendapatkan inkam dari pembuangan limbah pabrik di atas lahannya itu. Untuk satu truknya, ia mendapatkan uang sebesar Rp200 ribu. Uang tersebut sebagian digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup serta biaya operasional TPQ.
"Tapi tidak mungkin kalau limbah itu (penyebab ledakan), soalnya tidak ada apa-apa selain spon, kain, kayu dan sebagian kecil kaleng cat yang ikut terbawa saat pembuangan. Karena memang saya menolak jika ada limbah (B3) dibuang di situ. Sebenarnya banyak yang menawarkan, tapi saya menolak," tandas Muslikh.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait penyebab ledakan tersebut. Nampak di lokasi sejumlah anggota dari Polsek Kutorejo tengah mengambil sampel material bekas ledakan. Sementara api juga masih nampak menyala di atas tumpukan sampah itu.
(shf)