Ambil BLT, Warga Kendal Antre Berdesakan Abaikan Protokol COVID-19
loading...
A
A
A
KENDAL - Puluhan warga di Brangsong, Kendal yang berdesak-desakan saat mengantre pembagian bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) dan perluasan bansos pangan sembako. Mereka mengabaikan protokol pencegahan COVID-19 yakni physical distancing di mana harus jaga jarak dan memakai masker.
Sejak pagi warga berjubel di depan aula Kecamatan Brangsong untuk mengambil bantuan sosial a(bansos) dari Kementerian Sosial, Jumat (15/5/2020). Warga tetap nekat berjubel meski sudah diberi jadwal terpisah saat pengambilan bansos agar tidak berkerumun. (Baca juga: Protes Bansos COVID-19, Warga Mengamuk dan Segel Kantor Desa)
Camat Brangsong, Bambang Djoko Pitono mengatakan bahwa ada dua program bantuan yang diberikan untuk 12 desa di wilayahnya. Program BLT DD dipusatkan di Balai Desa Rejosari, sedangkan Perluasan Program Bantuan Sosial Pangan dan Sembako dari Kementerian Sosial dipusatkan di Aula Kecamatan Brangsong. (Baca juga: Warga Pekalongan Saling Bantu, Sayuran dan Lauk Gratis Diletakan di Pos Ronda)
Bambang menjelaskan, untuk BLT DD sebesar Rp600.000 per bulan disalurkan ke rekening masing-masing warga melalui Bank Jateng. Sedangkan untuk bansos sembako dari Kementerian Sosial sebesar Rp200.000 juga disalurkan ke masing-masing rekening keluarga penerima manfaat (KPM) melalui rekening Bank BTN.
"Penerima manfaat banyak yang tidak sabar dan langsung berjubel, meski sudah diberitahu namun masyarakat tetap saja membandel dengan saling berdesakan," ujarnya, Jumat (15/5/2020).
Petugas Kecamatan Brangsong, Mujiati menjelaskan bahwa jumlah penerima manfaat BLT perluasan dari Kementerian Sosial yang tadinjya 1.632 orang setelah dilakukan verifikasi tinggal sebanyak 1.473 orang yang berhak menerima
Sementara itum Arofatusolikhah, salah satu penerima bantuan mengaku senang mendapat bansos Rp200.000 yang bisa meringankan beban hidup. Sedangka penerima bansos lainnya, Siti Umah mengaku bekerja sebagai buruh pabrik. "Suami saya kena PHK sehingga menganggur. Bantuan ini sangat membantu memenuhi kebutuhan keluarga saya," akunya.
Sejak pagi warga berjubel di depan aula Kecamatan Brangsong untuk mengambil bantuan sosial a(bansos) dari Kementerian Sosial, Jumat (15/5/2020). Warga tetap nekat berjubel meski sudah diberi jadwal terpisah saat pengambilan bansos agar tidak berkerumun. (Baca juga: Protes Bansos COVID-19, Warga Mengamuk dan Segel Kantor Desa)
Camat Brangsong, Bambang Djoko Pitono mengatakan bahwa ada dua program bantuan yang diberikan untuk 12 desa di wilayahnya. Program BLT DD dipusatkan di Balai Desa Rejosari, sedangkan Perluasan Program Bantuan Sosial Pangan dan Sembako dari Kementerian Sosial dipusatkan di Aula Kecamatan Brangsong. (Baca juga: Warga Pekalongan Saling Bantu, Sayuran dan Lauk Gratis Diletakan di Pos Ronda)
Bambang menjelaskan, untuk BLT DD sebesar Rp600.000 per bulan disalurkan ke rekening masing-masing warga melalui Bank Jateng. Sedangkan untuk bansos sembako dari Kementerian Sosial sebesar Rp200.000 juga disalurkan ke masing-masing rekening keluarga penerima manfaat (KPM) melalui rekening Bank BTN.
"Penerima manfaat banyak yang tidak sabar dan langsung berjubel, meski sudah diberitahu namun masyarakat tetap saja membandel dengan saling berdesakan," ujarnya, Jumat (15/5/2020).
Petugas Kecamatan Brangsong, Mujiati menjelaskan bahwa jumlah penerima manfaat BLT perluasan dari Kementerian Sosial yang tadinjya 1.632 orang setelah dilakukan verifikasi tinggal sebanyak 1.473 orang yang berhak menerima
Sementara itum Arofatusolikhah, salah satu penerima bantuan mengaku senang mendapat bansos Rp200.000 yang bisa meringankan beban hidup. Sedangka penerima bansos lainnya, Siti Umah mengaku bekerja sebagai buruh pabrik. "Suami saya kena PHK sehingga menganggur. Bantuan ini sangat membantu memenuhi kebutuhan keluarga saya," akunya.
(shf)