Rayakan Tahun Baru, Warga di Kuta Selatan Bagikan 2020 Nasi Bungkus Gratis
loading...
A
A
A
BADUNG - Merayakan tahun baru tidak mesti harus dengan berhura-hura atau pesta kembang api. Ada cara lain yang lebih positif bisa dilakukan, seperti kegiatan sosial . Hal itulah yang ditunjukkan sekelompok anak muda di Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali .
Larangan pesta dan pembatasan jam malam di Bali, tak menyurutkan niat sekelompok anak muda di Kuta Selatan untuk merayakan pergantian tahun dengan cara berbeda. (Baca Juga: Ngeri, Inilah Pengakuan Bocah Pembunuh Teller Cantik Bank di Denpasar)
Ketimbang menggelar pesta yang menimbulkan keramaian, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Crew Jimbaran ini, justru menggelar kegiatan unik, pesta berbagi nasi dengan membagikan 2020 nasi bungkus kepada warga yang membutuhkan.
Para donatur membeli ribuan nasi yang akan dibagikan, dari warga yang selama ini mengandalkan hidupnya dari berjualan nasi bungkus.Ribuan nasi bungkus tersebut selanjutnya dikumpulkan dan dibagikan kembali kepada warga yang melintas maupun membutuhkan. (Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Mau Dibuka, 60 Guru di Badung Bali Malah Positif COVID-19)
Agar tak menimbulkan kerumunan massa, pembagian nasi di sebar di 5 posko yang berada di kawasan Jimbaran, Kuta Selatan, Badung di antaranya, jalur menuju kampus Universitas Udayana dan di kawasan Pantai Muaya Jimbaran.
I Made Dharmayasa, salah satu relawan Crew Jimbaran mengatakan, kegiatan amal yang dilakukan untuk menyambut pergantian tahun, sekaligus menunjukan adanya gerakan nyata dari anak muda dalam menyikapi terpuruknya kondisi perekonomian di bali.
“Pembagian ribuan nasi bungkus gratis ini diharapkan menjadi penyemangat warga untuk memulai kehidupan di tahun 2021 dan berharap pandemi bisa segera berakhir,” katanya. (Baca Juga: Ngeri, Diancam Akan Dibakar, Bocah Ini Dipaksa Rekam Video Syur Kakaknya)
Kegiatan amal pesta berbagi nasi tersebut juga sebagai simbol ucapan syukur atas kehidupan yang dilalui sepanjang tahun 2020. Meski di tahun 2020, seluruh bangsa di duniadihadapkan pada tantangan pandemi dan keterpurukan ekonomi, namun tantangan tersebut diharapkan menyadarkan semua pihak untuk semakin meningkatkan solidaritas dan kepekaan terhadap sesama.
Selain berbagi kepada warga yang membutuhkan, aksi sosial ini juga untuk menggeliatkan ekonomi mikro di masyarakat yang hampir 10 bulan terdampak pandemi.
Larangan pesta dan pembatasan jam malam di Bali, tak menyurutkan niat sekelompok anak muda di Kuta Selatan untuk merayakan pergantian tahun dengan cara berbeda. (Baca Juga: Ngeri, Inilah Pengakuan Bocah Pembunuh Teller Cantik Bank di Denpasar)
Ketimbang menggelar pesta yang menimbulkan keramaian, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Crew Jimbaran ini, justru menggelar kegiatan unik, pesta berbagi nasi dengan membagikan 2020 nasi bungkus kepada warga yang membutuhkan.
Para donatur membeli ribuan nasi yang akan dibagikan, dari warga yang selama ini mengandalkan hidupnya dari berjualan nasi bungkus.Ribuan nasi bungkus tersebut selanjutnya dikumpulkan dan dibagikan kembali kepada warga yang melintas maupun membutuhkan. (Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Mau Dibuka, 60 Guru di Badung Bali Malah Positif COVID-19)
Agar tak menimbulkan kerumunan massa, pembagian nasi di sebar di 5 posko yang berada di kawasan Jimbaran, Kuta Selatan, Badung di antaranya, jalur menuju kampus Universitas Udayana dan di kawasan Pantai Muaya Jimbaran.
I Made Dharmayasa, salah satu relawan Crew Jimbaran mengatakan, kegiatan amal yang dilakukan untuk menyambut pergantian tahun, sekaligus menunjukan adanya gerakan nyata dari anak muda dalam menyikapi terpuruknya kondisi perekonomian di bali.
“Pembagian ribuan nasi bungkus gratis ini diharapkan menjadi penyemangat warga untuk memulai kehidupan di tahun 2021 dan berharap pandemi bisa segera berakhir,” katanya. (Baca Juga: Ngeri, Diancam Akan Dibakar, Bocah Ini Dipaksa Rekam Video Syur Kakaknya)
Kegiatan amal pesta berbagi nasi tersebut juga sebagai simbol ucapan syukur atas kehidupan yang dilalui sepanjang tahun 2020. Meski di tahun 2020, seluruh bangsa di duniadihadapkan pada tantangan pandemi dan keterpurukan ekonomi, namun tantangan tersebut diharapkan menyadarkan semua pihak untuk semakin meningkatkan solidaritas dan kepekaan terhadap sesama.
Selain berbagi kepada warga yang membutuhkan, aksi sosial ini juga untuk menggeliatkan ekonomi mikro di masyarakat yang hampir 10 bulan terdampak pandemi.
(nic)