Ada Skenario Pengetatan Jalur Lalulintas Selama PSBB Malang Raya
loading...
A
A
A
MALANG - Berbagai skenario disapkan untuk kelancaran pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Malang Raya, guna mengefektifkan pemutusan rantai penularan COVID-19.
(Baca juga: Dok! PSBB Malang Raya Dilaksanakan Mulai Minggu (17/5/2020) )
Skenario-skenario itu salah satunya diungkap dalam Tactical Floor Game (TFG) yang digelar di Polresta Malang Kota, pada Rabu (13/5/2020) malam.
TFG diikuti Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, bersama Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Irwansyah, Kapolda Jatim, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, Pangdivif 2 Kostrad, Mayjen TNI Tri Yuniarto, serta para Kapolres dan Komandan Kodim.
Pelaksanaan TFG bertujuan mengetahui dan menyamakan persepsi tentang cara bertindak dari seluruh unsur yang terkait di lapangan, saat pelaksanaan PSBB Malang Raya. Salah satunya, skenario penyekatan arus lalulintas melalui titik pantau.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Leonardus Simarmata menyebutkan, sejumlah titik pantau memang sudah difungsikan selama ini, seperti di pintu-pintu masuk kota. "Nanti fungsinya akan semakin dimaksimalkan," tegasnya.
Masyarakat yang melintas masuk wilayah kota, akan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan di titik pantau tersebut. Pemeriksaan suhu tubuh, hingga rapid test juga disiapkan di titik pantau tersebut.
Tindakan tegas juga disiapkan Polresta Malang Kota, untuk para pelanggar saat pelaksanaan PSBB. Di antaranya pemberlakuan jam malam. "Jam malam akan diberlakukan di atas pukul 21.00 WIB," tuturnya.
Dia menyebutkan, dalam pelaksanaan jam malam tentunya akan diberlakukan tidakan persuasif dan tidakan tegas. Tindakan tegas diambil, untuk memberikan efek jera kepada para pelanggar PSBB.
Setiap pelaksanaan patroli jam malam, petugas gabungan akan membawa peralatan rapid test. Mereka yang masih berkeliaran di tengah jam malam dan terjaring operasi jam malam, maka langsung menjalani rapid test.
(Baca juga: Dok! PSBB Malang Raya Dilaksanakan Mulai Minggu (17/5/2020) )
Skenario-skenario itu salah satunya diungkap dalam Tactical Floor Game (TFG) yang digelar di Polresta Malang Kota, pada Rabu (13/5/2020) malam.
TFG diikuti Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, bersama Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Irwansyah, Kapolda Jatim, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, Pangdivif 2 Kostrad, Mayjen TNI Tri Yuniarto, serta para Kapolres dan Komandan Kodim.
Pelaksanaan TFG bertujuan mengetahui dan menyamakan persepsi tentang cara bertindak dari seluruh unsur yang terkait di lapangan, saat pelaksanaan PSBB Malang Raya. Salah satunya, skenario penyekatan arus lalulintas melalui titik pantau.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Leonardus Simarmata menyebutkan, sejumlah titik pantau memang sudah difungsikan selama ini, seperti di pintu-pintu masuk kota. "Nanti fungsinya akan semakin dimaksimalkan," tegasnya.
Masyarakat yang melintas masuk wilayah kota, akan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan di titik pantau tersebut. Pemeriksaan suhu tubuh, hingga rapid test juga disiapkan di titik pantau tersebut.
Tindakan tegas juga disiapkan Polresta Malang Kota, untuk para pelanggar saat pelaksanaan PSBB. Di antaranya pemberlakuan jam malam. "Jam malam akan diberlakukan di atas pukul 21.00 WIB," tuturnya.
Dia menyebutkan, dalam pelaksanaan jam malam tentunya akan diberlakukan tidakan persuasif dan tidakan tegas. Tindakan tegas diambil, untuk memberikan efek jera kepada para pelanggar PSBB.
Setiap pelaksanaan patroli jam malam, petugas gabungan akan membawa peralatan rapid test. Mereka yang masih berkeliaran di tengah jam malam dan terjaring operasi jam malam, maka langsung menjalani rapid test.