Update COVID-19 Salatiga, Positif Isolasi Capai 517 Orang
loading...
A
A
A
SALATIGA - Kurva angka COVID-19 di Kota Salatiga, Jawa Tengah setiap hari meningkat. Pada Selasa (22/12/2020) terdapat penambahan sebanyak 15 kasus.
Adapun jumlah warga Salatiga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan hingga saat ini masih menjalani perawatan medis secara intensif serta isolasi mandiri sebanyak 517 orang.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, jumlah kumulatif kasus positif isolasi 1.452 orang.
Sebanyak 517 orang diantaranya masih menjalani isolasi, 907 orang sudah dinyatakan sembuh dan 28 orang meninggal.
Menilik tingginya kurva angka COVID-19, Kepala DKK Salatiga Siti Zuraida mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk tidak bosan menerapkan protokol kesehatan di rumah dan lingkungan masing-masing. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak sering berada di ruang ber AC.
“Penggunaan AC yang tidak bagus akan mensirkulasikan virus corona (COVID-19) dan menyebabkan penularan. Oleh karena itu pertemuan-pertemuan sebaiknya dilaksanakan di ruang terbuka, kalau di ruangan usahakan matikan AC saja," katanya.
Dia mengungkapkan, beberapa kasus terakhir ada tim medis yang taat protokol, namun terpapar COVID-19. Mereka terpapar COVID-19 setelah mengikuti rapat koordinasi di ruang ber-AC.
"COVID-19 bukan aib, kalau daya tahan tubuh turun mudah terkena. Karena itu jaga perasaan agar selalu happy. Saya pun rutin rapid, terakhir saya meriang ternyata karena tipes," ujarnya.
(Baca juga: Harga Telur Tingkat Pengecer di Semarang Tembus Rp27.000 Perkilogram)
Siti Zuraidah menjelaskan, saat ini keganasan virus ini sudah mencapai 10 kali lipat dan kecepatan penularannya 20 kali lipat dari sebelumnya.
(Baca juga: Warga Tutup Paksa TPST Piyungan, ORI: Pemda DIY Tidak Serius Tangani Sampah)
“Saya juga meluruskan agar masyarakat jangan berprasangka buruk kepada rumah sakit, kok akhir-akhir ini sering meng-covidkan pasien. Ini karena covid sekarang memiliki seribu wajah, bisa bergejala menyerupai penyakit apa pun. Kalau indera penciuman tidak berfungsi maka patutlah dicurigai terkena COVID-19," pungkasnya.
Adapun jumlah warga Salatiga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan hingga saat ini masih menjalani perawatan medis secara intensif serta isolasi mandiri sebanyak 517 orang.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, jumlah kumulatif kasus positif isolasi 1.452 orang.
Sebanyak 517 orang diantaranya masih menjalani isolasi, 907 orang sudah dinyatakan sembuh dan 28 orang meninggal.
Menilik tingginya kurva angka COVID-19, Kepala DKK Salatiga Siti Zuraida mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk tidak bosan menerapkan protokol kesehatan di rumah dan lingkungan masing-masing. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak sering berada di ruang ber AC.
“Penggunaan AC yang tidak bagus akan mensirkulasikan virus corona (COVID-19) dan menyebabkan penularan. Oleh karena itu pertemuan-pertemuan sebaiknya dilaksanakan di ruang terbuka, kalau di ruangan usahakan matikan AC saja," katanya.
Dia mengungkapkan, beberapa kasus terakhir ada tim medis yang taat protokol, namun terpapar COVID-19. Mereka terpapar COVID-19 setelah mengikuti rapat koordinasi di ruang ber-AC.
"COVID-19 bukan aib, kalau daya tahan tubuh turun mudah terkena. Karena itu jaga perasaan agar selalu happy. Saya pun rutin rapid, terakhir saya meriang ternyata karena tipes," ujarnya.
(Baca juga: Harga Telur Tingkat Pengecer di Semarang Tembus Rp27.000 Perkilogram)
Siti Zuraidah menjelaskan, saat ini keganasan virus ini sudah mencapai 10 kali lipat dan kecepatan penularannya 20 kali lipat dari sebelumnya.
(Baca juga: Warga Tutup Paksa TPST Piyungan, ORI: Pemda DIY Tidak Serius Tangani Sampah)
“Saya juga meluruskan agar masyarakat jangan berprasangka buruk kepada rumah sakit, kok akhir-akhir ini sering meng-covidkan pasien. Ini karena covid sekarang memiliki seribu wajah, bisa bergejala menyerupai penyakit apa pun. Kalau indera penciuman tidak berfungsi maka patutlah dicurigai terkena COVID-19," pungkasnya.
(boy)