Bayinya Berubah Jadi Gondrong, Ibu di Sumenep Lapor Polisi
loading...
A
A
A
MADURA - Seorang ibu yang baru melahirkan bayinya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohammad Anwar, Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim), curiga bayinya tertukar dengan bayi orang lain karena terjadi perubahan pada fisik bayinya.
(Baca juga : Tak Dipenjara Meski Bercinta dengan Bocah 14 Tahun, Ibu Ini Menangis )
Kecurigaan tertukarnya bayi itu berawal saat pertama kali menyusui bayi dalam kondisi tanpa rambut, namun selang tiga hari kemudian, tiba-tiba topi bayi jatuh dan terlihat bayi sudah berambut lebat. Anak kedua dari pasangan suami istri, Subroto dan Nurmaningsih ini lahir pada tanggal 13 November 2020. (Baca Juga: Ketrampilan Bahasa Inggris Permudah Masyarakat Desa Cari Kerja)
Subroto, sang ayah pun semakin yakin bayi itu bukan lah anaknya karena pihak rumah sakit tidak merespons saat menanyakan hal tersebut ke perawat yang bertugas. “Saya semakin yakin bayi itu tertukar karena tidak direspons dan tiba-tiba perawat mengambil bayinya,” tutur dia di kediamannya, Jumat (4/12/2020). (Baca Juga: Pria Asal Sumenep Nekat Gorok Lehernya di Bandara Hasanuddin Karena Ditinggal Rombongan)
Karena itu, pihaknya sempat menolak saat bayi diperbolehkan pulang, karena pihak rumah sakit memberikan bayi yang berambut lebat sedang pihak keluarga meyakini bayi yang benar tidak berambut. Tidak terima dengan keganjilan dan sikap pihak rumah sakit, pihaknya pun melaporkan hal itu ke Polres Sumenep.
(Baca juga : Deplu AS Setuju Jual Senjata Senilai Rp785 Miliar untuk Lebanon )
Subroto berharap segera ada kepastian dari kejadian atas anaknya, meski sudah dilakukan tes DNA oleh pihak polda, namun pihak keluarga merasa ada kejanggalan, pihak keluargatidak diperbolehkan melihat bayi tersebut. Dia pun berharap segera ada kepastian dari kejadian atas anaknya, meski sudah dilakukan tes dna oleh pihak polda, namun pihak keluarga merasa ada kejanggalan, pihak keluargatidak diperbolehkan melihat bayi tersebut. (Baca Juga: Ada Lonjakan Kasus COVID-19, 1 Kecamatan di Madura Lockdwon)
“Melihat perbedaan selama dua kali disusui ibunya, keraguan saya mulai muncul, saya menolak bayi yang diberikan oleh pihak rumah sakit yang rambutnya gondrong karena saya meyakini bayi yang benar tidak berambut dan yang menggunakan topi biru, tapi bayinya gondol, tidak ada rambutnya,” tuturnya.
(Baca juga : James Buster Douglas Siap Ulang Momen KO Mike Tyson )
Pihak RSUD Dokter Mohammad Anwar Sumenep, masih enggan ditemui, namun via telepon Direktur Utama RSUD dr Erliyati menyampaikan bahwa kasus tersebut sedang ditangani tim DVI Polda Jawa Timur dengan melakukan tes DNA bayi dan ibunya.
(Baca juga : Tak Dipenjara Meski Bercinta dengan Bocah 14 Tahun, Ibu Ini Menangis )
Kecurigaan tertukarnya bayi itu berawal saat pertama kali menyusui bayi dalam kondisi tanpa rambut, namun selang tiga hari kemudian, tiba-tiba topi bayi jatuh dan terlihat bayi sudah berambut lebat. Anak kedua dari pasangan suami istri, Subroto dan Nurmaningsih ini lahir pada tanggal 13 November 2020. (Baca Juga: Ketrampilan Bahasa Inggris Permudah Masyarakat Desa Cari Kerja)
Subroto, sang ayah pun semakin yakin bayi itu bukan lah anaknya karena pihak rumah sakit tidak merespons saat menanyakan hal tersebut ke perawat yang bertugas. “Saya semakin yakin bayi itu tertukar karena tidak direspons dan tiba-tiba perawat mengambil bayinya,” tutur dia di kediamannya, Jumat (4/12/2020). (Baca Juga: Pria Asal Sumenep Nekat Gorok Lehernya di Bandara Hasanuddin Karena Ditinggal Rombongan)
Karena itu, pihaknya sempat menolak saat bayi diperbolehkan pulang, karena pihak rumah sakit memberikan bayi yang berambut lebat sedang pihak keluarga meyakini bayi yang benar tidak berambut. Tidak terima dengan keganjilan dan sikap pihak rumah sakit, pihaknya pun melaporkan hal itu ke Polres Sumenep.
(Baca juga : Deplu AS Setuju Jual Senjata Senilai Rp785 Miliar untuk Lebanon )
Subroto berharap segera ada kepastian dari kejadian atas anaknya, meski sudah dilakukan tes DNA oleh pihak polda, namun pihak keluarga merasa ada kejanggalan, pihak keluargatidak diperbolehkan melihat bayi tersebut. Dia pun berharap segera ada kepastian dari kejadian atas anaknya, meski sudah dilakukan tes dna oleh pihak polda, namun pihak keluarga merasa ada kejanggalan, pihak keluargatidak diperbolehkan melihat bayi tersebut. (Baca Juga: Ada Lonjakan Kasus COVID-19, 1 Kecamatan di Madura Lockdwon)
“Melihat perbedaan selama dua kali disusui ibunya, keraguan saya mulai muncul, saya menolak bayi yang diberikan oleh pihak rumah sakit yang rambutnya gondrong karena saya meyakini bayi yang benar tidak berambut dan yang menggunakan topi biru, tapi bayinya gondol, tidak ada rambutnya,” tuturnya.
(Baca juga : James Buster Douglas Siap Ulang Momen KO Mike Tyson )
Pihak RSUD Dokter Mohammad Anwar Sumenep, masih enggan ditemui, namun via telepon Direktur Utama RSUD dr Erliyati menyampaikan bahwa kasus tersebut sedang ditangani tim DVI Polda Jawa Timur dengan melakukan tes DNA bayi dan ibunya.
(nic)