Kabupaten Mojokerto Wacanakan KBM dengan Tatap Muka

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 06:45 WIB
loading...
Kabupaten Mojokerto...
Pjs Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo saat melakukan inspeksi mendadak di Kecamatan Sooko.Foto/SINDOnews/Tritus Julan.
A A A
MOJOKERTO - Pjs Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo mulai mewacanakan kegiatan belajar mengajar dengan sistem tatap muka. Sistem belajar luring itu bakal diberlakukan jika semua kecamatan di wilayahnya berstatus hijau kasus COVID-19.

Wacana belajar mengajar dengan tatap muka itu disampaikan Himawan sebagai bentuk reward bagi wilayah yang aman dari kasus COVID-19. Langkah ini sekaligus untuk memotivasi masyarakat dan pemangku kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

(Baca juga: Ini Destinasi Pengisi Konten Medsos Selama Cuti Bersama di Blitar )

Himawan mengatakan, pemberlakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan sistem tatap muka itu tentunya dibarengi dengan beberapa prasyarat. Selain zona di kecamatan harus berkategori hijau dari virus corona, syarat lainnya yakni harus mendapatkan izin dari Satgas covid-19. ”Ini sebagai reward dan stimulant bagi wilayah kecamatan yang masuk dalam kategori zona hijau,” ungkap Himawan.

Selain itu, wilayah kecamatan yang bakal memberlakukan kegiatan belajar mengajar sistem tatap muka juga harus mendapatkan izin dari walimurid. Pembelajaran siswa secara luring juga akan dilakukan secara bertahap. "Kita coba yang masuk 25 persen dulu dan bergantian. Tapi, aturannya harus terpenuhi semua, protokol kesehatan pun tetap kita ketatkan,” tambahnya.

(Baca juga: Donor Darah Kolaborasi Komunitas Indonesia Timur Raih Dua Rekor Muri )

Untuk mewujudkan itu, pihaknya meminta agar semua pihak melakukan kerjasama. Ia juga berharap, stimulan dan reward ini menjadi pemicu semangat pemangku kebijakan dan masyarakat di tingkat kecamatan untuk bersama-sama mewujudkan kecamatan hijau. ”Berharap agar nantinya semua kecamatan berlomba untuk menjadi wilayah zona hijau,” paparnya.

Seperti diketahui, saat ini status warna zona sebaran COVID-19 Kabupaten Mojokerto adalah oranye (risiko sedang). Status ini diharapkan dapat segera berubah menjadi kuning (risiko rendah) bahkan hijau (risiko terkendali). Untuk itu, Himawan berharap agar semua pihak terus berupaya menanggulangi pandemi melalui program-program strategis.

(Baca juga: Viral Jenazah Dibungkus Jarik dan Dibonceng Sepeda Motor di Boyolali )

Plt Asisten I Pemkab Mojokerto Didik Khusnul Yaqin menambahkan, Pemkab Mojokerto akan terus berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Wacana kegiatan belajar mengajar sistem tatap muka bakal dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Ia mengakui, banyak siswa dan walimurid yang menginginkan agar kegiatan belajar mengajar secara daring diakhiri.

Didik juga menegaskan, jika kegiatan belajar mengajar sistem tatap muka, tentunya protokol kesehatan juga akan tetap dilakukan dan diperketat. Pihaknya juga tak ingin jika perubahan metode pembelajaran di sekolah itu tak menjadi pemicu penyebaran virus corona.

”Jadi benar-benar harus clear. Pemantauan juga akan dilakukan secara intensif,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto ini
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2711 seconds (0.1#10.140)