Ini Destinasi Pengisi Konten Medsos Selama Cuti Bersama di Blitar

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 01:00 WIB
loading...
Ini Destinasi Pengisi...
Banyak destinasi wisata di Blitar yang bisa dipilih untuk mengisi cuti bersama. Salah satunya Pantai Serang.Foto-foto/SINDONews/Solichan Arif
A A A
BLITAR - Sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Blitar bisa menjadi pilihan untuk menikmati libur cuti bersama pekan ini. Terutama bagi yang ingin menghabiskan long weekend di kampung halaman. Berikut diantaranya.

Candi Penataran
Berdiri di atas tanah seluas 12.946 meter persegi, dengan tinggi 450 meter, candi terbesar di Provinsi Jawa Timur itu, selalu menarik dilancongi. Tidak hanya belajar sejarah masa silam. Keeksotisan candi Hindu Syiwa yang dibangun pada masa Kerajaan Kediri tersebut, adalah surga bagi pengguna media sosial.

Ini Destinasi Pengisi Konten Medsos Selama Cuti Bersama di Blitar


"Bagi milenial menarik menjadi konten medsos," tutur Geovani pelajar Jogjakarta yang tengah pulang kampung ke Blitar. Candi Penataran berada di sisi utara wilayah Kabupaten Blitar. Arah barat daya Gunung Kelud. Dari Makam Bung Karno Kota Blitar, kata Geovani ikuti saja jalan raya menuju Kabupaten Kediri.

"Nanti akan ketemu. Yang belum tahu, lokasi candi ada di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar," tambah Geovani. Pada masa kekuasan Raja Jayanegara atau Raja Majapahit yang kedua, Candi Penataran resmi sebagai candi negara. Pada pintu gerbang candi ditempatkan dua arca dwarapala. Posisinya bersiaga menghadap arah matahari terbenam.

Arca yang juga beken dinamai reco pentung itu tertera angka tahun 1320 masehi atau 1242 Saka. Geovani dan tiga temannya berhenti sejenak. Di tempat dwarapala mereka bergantian jeprat jepret dengan kamera gadget. Berbagai sudut dicoba untuk mencari view paling menawan.

"Foto di dekat reco pentung (Dwarapala) jangan sampai terlewatkan," kata Geovani yang berpose menyandar pada bahu dwarapala. Seluruh komplek candi dikelilingi pagar kawat berduri. Beberapa pohon maja tua tumbuh di sebelah pos jaga. Di musim apapun, suku jeruk jerukan asal Asia Tropika yang bernama latin Aegle Marmelos dan berasa pahit itu, tak berhenti berbuah.

(Baca juga: Kebun Binatang Surabaya Masih Jadi Jujukan Libur Panjang )

"Ya ini yang dinamai buah Maja yang rasanya pahit itu," kata Geovani. Langkah mereka berhenti di depan Bale Agung. Sebuah bangunan terbuat dari batu yang seluruh tubuh bangunannya dililit ukiran naga. Di masa silam, Bale Agung yang memiliki panjang 37 meter, lebar 18,84 meter dan tinggi 1,44 meter, menjadi tempat musyawarah para pedanda atau pendeta Hindu.

Setelah dirasa cukup, mereka bergegas menuju Pendopo Teras yang berada di sisi Tenggara Bale Agung. Pada dinding Pendopo Teras berukir angka tahun 1375 Masehi atau 1297 Saka. Terdapat relief fragmen Bhubuksah dan Gagang Aking. "Katanya pendirian Pendopo Teras untuk meletakkan sesaji atau peristirahatan raja serta bangsawan lainnya," kata Geovani.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1801 seconds (0.1#10.140)