Tim MA-Mujiaman: Kalau Erji Sudah Unggul Mestinya Bu Risma Bisa Lebih Tenang

Selasa, 27 Oktober 2020 - 13:30 WIB
loading...
Tim MA-Mujiaman: Kalau Erji Sudah Unggul Mestinya Bu Risma Bisa Lebih Tenang
Pasangan Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) siap memenangkan Pilwali Kota Surabaya. Foto/SINDOnews
A A A
SURABAYA - Klaim hasil survei internal pasangan calon Eri Cahyadi -Armuji ( Erji ) unggul enam persen atas paslon Machfud-Mujiaman (Maju) menjadi rasan-rasan banyak orang. Pasalnya, kondisi riil menunjukkan pasangan yang diusung PDIP itu terlihat gelisah.

(Baca juga: Aksi Komplotan Penjarah Makam Bong China Kediri Dibongkar Polisi )

Fakta itu bisa dilihat dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang ngoyo mencari simpati untuk memenangkan Erji . Bahkan ada indikasi kuat Risma sering menyelipkan kampanye di sela-sela kegiatannya sebagai wali kota.

Hal itu menunjuklan kondisi sebenarnya bahwa Erji justru kalah dengan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU). "Hasil survei internal kami justru pasangan MAJU unggul 20 persen," ujar Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan MAJU Imam Syafi’i.

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya ini menanggapi santai hasil survei PusdeHAM yang mengklaim unggul enam persen itu. Karena hasil survei internal PDIP itu sama sekali tidak nyambung dengan fakta di lapangan.

(Baca juga: Hujan Tangis Warnai Prosesi Pemakaman Korban Pembunuhan )

"Kalau Erji memang sudah unggul dari Maju, kan mestinya Bu Risma bisa lebih tenang. Bukan sebaliknya harus ngoyo sampai banyak laporan dugaan adanya pelanggaran dan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan Bu Risma untuk memenangkan Erji," papar mantan jurnalis ini.

"Saya justru merasa curiga hasil survei internal mereka kurang bagus sehingga terus menerus membuat narasi yang mengingkari fakta dan akal sehat. Karena sekali lagi hasil survei internal kami, Poltracking, unggul jauh," tegas ketua lembaga kajian dan pengembangan sumber daya manusia (Lakpesdam) PCNU Surabaya.

Imam menduga, unggul enam persen itu hanya klaim tim pemenangan Erji . Hal itu bisa dilihat dari alur rilis berita yang disebar di media massa beberapa hari terakhir ini. Dimana setelah klaim unggul, Erji membuat isu tim MAJU galau, setelah itu yang paling parah membuat tuduhan banyak APK Erji dirusak pihak lain pasca berita yang memuat hasil survei mereka unggul enam persen.

"Ini seperti rangkaian framing seolah seolah Erji betul-betul sudah unggul atas Maju, lalu pihak pendukung Maju frustasi dan merusak APK Erji . Ya seperti playing victim, untuk mencari simpati publik" jelasnya.

Imam mempersilahkah petugas untuk menangkap siapapun yang dengan sengaja merusak APK kedua paslon wali kota dan wakil wali kota Surabaya . Imam yakin mereka bukan tim atau relawan MAJU. (Baca juga: Demonstran Mulai Bergerak, Jalur Sidoarjo-Surabaya Macet )

Politisi Partai Nasdem ini mengungkapkan, yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Banner dan baliho Erji berdiri tegak meski di tempat yang terlarang. Sementara baner dan baliho MAJU banyak yang dibongkar oleh petugas Satpol PP Kota Surabaya .

"Yang terjadi selama ini malah tebang pilih, baliho MAJU dibabat habis, biarpun itu di jalan kampung," katanya. (Baca juga: 3 Anak SD Jadi Korban Pelecehan Seks, Pelaku Minta Damai )

Ditanya apakah ada pembohongan publik? Imam membiarkan masyarakat yang menilai. Tim MAJU sudah berkomitmen berkontestasi secara fair. "MAJU tidak akan menggunakan cara-cara keji, fitnah dan tidak beradab. Pak Machfud Arifin sudah menegaskan harus menang dengan bermartabat," ujar wakil ketua dewan masjid indonesia (DMI) Kota Surabaya ini.

(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1670 seconds (0.1#10.140)