Museum Kepresidenan RI Balai Kirti di Bogor Jadi Media Memperkuat Karakter Kebangsaan

Senin, 19 Oktober 2020 - 08:35 WIB
loading...
Museum Kepresidenan...
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti di Bogor. (Foto/Ist)
A A A
BOGOR - Museum Kepresidenan RI Balai Kirti di Kota Bogor berdiri sejak 2014, merupakan gagasan Presiden ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan tujuan sebagai ruangan yang menyimpan jejak langkah kepemimpinan para Presiden RI yang telah puma bakti.

Museum ini sebagai lembaga informal memiliki peranan strategis dalam media pembelajaran.

Museum selain tempat penyelamatan, penyimpanan, dan pemajangan warisan sejarah bangsa di masa lalu, juga memainkan peran ke arah peningkatan kehidupan berbangsa yang lebih cerdas, berkepribadian, dan berkarakter. (BACA JUGA: Atraksi Budaya Museum Semarajaya Klungkung, Puluhan Lontar Dikonservasi)

Kepala Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Dewi Murwaningrum mengatakan museum ini menyimpan jejak perjalanan para pemimpin bangsa Indonesia yang meninggalkan benda-benda bersejarah berupa foto, buku, lukisan, benda seni, dan catatan bernilai sejarah yang menjadi koleksi.

Sementara Museum Balai Kirti yang terdiri dari Galeri Kebangsaan, Galeri Kepresidenan dan Perpustakaan setiap tahunnya didatangi oleh sekitar 80 ribu pengunjung.

Sementara nama Balai Kirti yang berasal dari Bahasa Sanskerta memiliki makna sebagai bangunan yang menyimpan dan memamerkan berbagai benda peninggalan bersejarah, yang pernah membawa kemasyuran.

Dengan demikian, pendirian museum ini bertujuan sebagai rujukan sejarah mengenai kisah kemasyhuran para pemimpin bangsa Indonesia, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda Tanah Air. (BACA JUGA: Wakapolri: Karakter Kebangsaan Harus Ditanamkan Sejak Dini)

"Pengenalan museum sebagai basis penguatan pendidikan karakter berbangsa saat ini sudah mulai masif dilakukan, hal ini karena dalam upaya membangun bangsa dibutuhkan kepribadian yang matang, mandiri, dewasa, bertanggungjawab, dan memiliki sikap nasionalisme. Di tengah era globalisasi seperti saat ini, masyarakat khususnya generasi muda harus banyak dikenalkan dalam wawasan kemuseuman yang bersifat edukatif," ungkap Dewi Murwaningrum dalam seminar webinar, bertemakan “Menggalang Solidaritas Kehidupan Berbangsa Melalui Penguatan Karakter di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Minggu (18/10/2020).

Dewi menjelaskan bahwa fungsi museum sebagai lembaga pendidikan informal dapat dinikmati oleh masyarakat dan dikontekstualisasikan dengan kondisi saat ini untuk penguatan pendidikan karakter.

"Hal ini sejalan dengan visi dan misi Museum Kepresidenan RI Balai Kirti yaitu terwujudnya museum yang representatif dalam melestarikan dan mengkomunikasikan nilai - nilai perjuangan Presiden RI untuk memperkokoh karakter dan jati diri bangsa," kata Dewi. (BACA JUGA: Legislator PPP Usul Kantor CC PKI Dibikin Museum Kekejaman G30S)

Terkait hal tersebut, dalam upaya mensukseskan penguatan pendidikan karakter bangsa di museum dan sekaligus menyambut hari ulang tahun ke-6 Museum Kepresidenan RI Balai Kirti mengadakan rangkaian kegiatan sebagai bentuk edukasi dan sosialisasi museum kepada masyarakat.

"Ada lomba bercerita lomba dongeng untuk tingkat SMA yang diikuti oleh banyak sekali pelajar dari Sabang (Aceh) hingga Merauke (Papua) sehingga kita berharap bahwa museum Balai Kirti ini bisa mengedukasi teman-teman dan siswa-siswi dari Sabang hingga Merauke," jelas Dewi.
(vit)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1499 seconds (0.1#10.140)