Warga Bengkulu Antri Elpiji Subsidi 3 Kilogram
loading...
A
A
A
BENGKULU - Hampir tiga pekan terakhir, masyarakat Kota Bengkulu kesulitan mendapatkan gas elpiji subsidi 3 kilogram. Jikapun tersedia di tingkat pengecer harganya melambung cukup tinggi, hingga Rp25 ribu per tabung. Padahal harga eceran tertinggi (HET) Rp15.300 per tabung.
Untuk mengatasi kelangkaan gas tersebut, mulai Selasa (13/9/2020) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu melakukan operasi pasar di sejumlah Kecamatan.
Seperti di Kantor Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu, antrean warga mengular sejak pagi. Satu keluarga hanya dijatah satu tabung gas 3 kilogram, dengan syarat membawa foto copy KK. Meski masih dalam kondisi pandemi antrean warga tak dapat dihindari. Pihak Kecamatan mewajibkan warga yang mengantri wajib memakai masker dan menyediakan tempat cuci tangan.
(Baca juga:Sebar Hoaks Omnibus Law dan Ajak Demo Anarkistis, Pelajar di Kalbar Ditangkap Polisi)
"Susah kemarin langka, kalau ada di warung harganya 25 ribu, semoga operasi pasar ini sering dilakukan," ujar Dinda, warga Kecamatan Ratu Agung.
Kelangkaan gas ini menurut Disperindag Kota Bengkulu karena maraknya pembelian gas 3 kilogram. Bukan hanya dari warga kurang mampu, namun juga warga yang tergolong mampu dan usaha kecil mikro.
"Kita sudah telusuri penyebab kelangkaan ini, bukan karena kurangnya pasokan tapi memang semenjak wabah Covid, warga khususnya pemilik usaha banyak beralih ke gas 3 kilogram," ujar Kadisperindag Kota Bengkulu Dewi Dharma.
(Baca juga: Apresiasi Kinerja Polda Kalsel, Komisi III Janjikan Pembangunan Gedung Baru Polda )
"Untuk tahap pertama kita gelar operasi pasar di 4 kecamatan, dilanjutkan besok di 5 Kecamatan lain, satu Kecamatan kita jatah 560 tabung," tambah Dewi dharma.
Agar tepat sasaran keluarga PNS, TNI dan Polri, dilarang ikut mengantri gas Subsidi 3 kilogram. Satu tabung dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar 15.300 rupiah per tabung
Untuk mengatasi kelangkaan gas tersebut, mulai Selasa (13/9/2020) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu melakukan operasi pasar di sejumlah Kecamatan.
Seperti di Kantor Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu, antrean warga mengular sejak pagi. Satu keluarga hanya dijatah satu tabung gas 3 kilogram, dengan syarat membawa foto copy KK. Meski masih dalam kondisi pandemi antrean warga tak dapat dihindari. Pihak Kecamatan mewajibkan warga yang mengantri wajib memakai masker dan menyediakan tempat cuci tangan.
(Baca juga:Sebar Hoaks Omnibus Law dan Ajak Demo Anarkistis, Pelajar di Kalbar Ditangkap Polisi)
"Susah kemarin langka, kalau ada di warung harganya 25 ribu, semoga operasi pasar ini sering dilakukan," ujar Dinda, warga Kecamatan Ratu Agung.
Kelangkaan gas ini menurut Disperindag Kota Bengkulu karena maraknya pembelian gas 3 kilogram. Bukan hanya dari warga kurang mampu, namun juga warga yang tergolong mampu dan usaha kecil mikro.
"Kita sudah telusuri penyebab kelangkaan ini, bukan karena kurangnya pasokan tapi memang semenjak wabah Covid, warga khususnya pemilik usaha banyak beralih ke gas 3 kilogram," ujar Kadisperindag Kota Bengkulu Dewi Dharma.
(Baca juga: Apresiasi Kinerja Polda Kalsel, Komisi III Janjikan Pembangunan Gedung Baru Polda )
"Untuk tahap pertama kita gelar operasi pasar di 4 kecamatan, dilanjutkan besok di 5 Kecamatan lain, satu Kecamatan kita jatah 560 tabung," tambah Dewi dharma.
Agar tepat sasaran keluarga PNS, TNI dan Polri, dilarang ikut mengantri gas Subsidi 3 kilogram. Satu tabung dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar 15.300 rupiah per tabung
(msd)